STOCKWATCH.ID (JAKARTA)– PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memperoleh kredit sindikasi perbankan dalam negeri senilai Rp4,4 triliun pada 14 November 2024. Sindikasi perbankan ini dipimpin Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai original mandated lead arranger dan bookrunner serta agen fasilitas dan agen jaminan.
Adapun anggota sindikasi perbankan tersebut terdiri atas, PT Bank Digital BCA, PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank KEB Hana Indonesia, dan Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR).
Kisyuwono, Direktur GJTL dalam laporan keterbukaan informasi, Jumat (15/11/2024) mengemukakan, fasilitas kredit sindikasi perbankan itu terdiri atas 2 Tranche, dengan tenor masing-masing delapan tahun dan Sembilan tahun. Namun, Kisyuwono tidak menjelaskan, berapa tingkat bunga pinjaman sindikasi tersebut.
Menurut Kisyuwono, dana pinjaman ini akan dipergunakan Perseroan untuk melunasi seluruh utang Perseroan berdasarkan Senior Secured Notes yang diterbitkan pada tanggal 23 Juni 2021 senilai US$175 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2026. Deutsche Bank Hongkong sebagai wali amanat utang tersebut.
“Fasilitas kredit sindikasi juga akan digunakan untuk membiayai sebagian dari project ekspansi fasilitas produksi ban TBR menjadi 5.000 pcs per hari,” katanya.
Kisyuwono berharap, fasilitas kredit baru tersebut dapat memberikan dampak positif jangka panjang terhadap kinerja keuangan Perseroan. Yakni, dengan mengurangi eksposur valuta asing Perseroan yang akan berpengaruh pada laba rugi Perseroan. Sementara peningkatan kapasitas produksi bank TBR diharapkan dapat mendukung penjualan Perseroan secara berkelanjutan.
Total liabilitas GJTL per September 2024 mencapai Rp10,75 triliun, naik 1,18% dari Rp10,62 triliun per Desember 2023. . Ini terdiri atas liabilitas jangka panjang Rp5,63 triliun dan liabilitas jangka pendek Rp5,11 triliun. Adapun jumlah asset GJTL per 30 September 2024 sebesar Rp19,89 triliun,dan ekuitas Rp9,14 triliun.
Per September 2024, GJTL meraih penjualan bersih sebesar Rp13,44 triliun, naik 6,9% dari Rp12,57 triliun per Desember 2023. Dari penjualan itu, GJTL melaba Rp988,55 miliar pada Januari-September 2024, melonjak 41,36% jika dibandingkan Rp699,27 miliar pada Januari-September 2023. (konrad)