STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akhirnya buka suara terkait transaksi jumbo saham perseroan di Pasar Negosiasi pada 19 September 2025. Transaksi tersebut melibatkan sekitar 299 juta lembar saham dengan nilai kurang lebih Rp32,3 triliun. PT Sinarmas Sekuritas tercatat sebagai anggota bursa pembeli, sementara PT CGS International Sekuritas Indonesia bertindak sebagai anggota bursa penjual.
Bursa Efek Indonesia (BEI) kemudian meminta penjelasan resmi atas transaksi besar ini. DSSA menjawab melalui surat tanggapan yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan Susan Chandra.
“Transaksi ini bukan merupakan transaksi yang dilakukan pemegang saham utama ataupun bagian dari penjualan saham treasuri perseroan. Sampai dengan tanggal surat ini, perseroan tidak memiliki informasi mengenai pihak-pihak lain yang melakukan transaksi tersebut,” jelas Susan Chandra dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, Senin (22/9/2025).
Perseroan juga menegaskan transaksi tersebut tidak berkaitan dengan saham hasil buyback. “Saat ini, sisa saham hasil buyback perseroan masih tercatat sebagai saham treasuri dan belum dialihkan kembali kepada pihak manapun,” tambahnya.
Selain itu, DSSA memastikan tidak ada informasi penting lain yang belum disampaikan ke publik. “Sampai dengan saat ini dan sepanjang pengetahuan perseroan, tidak terdapat informasi atau fakta material lainnya yang berpotensi memengaruhi keputusan investasi pemodal dan atau harga saham perseroan,” tulis Susan.
Di luar transaksi saham, DSSA menekankan pihaknya tengah menjalankan sejumlah aksi korporasi. Perseroan sedang dalam proses penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap IV Tahun 2025 dengan bunga tetap 6,875% per tahun dan tenor 5 tahun.
Selain itu, perusahaan juga menyiapkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun. Instrumen ini terdiri dari dua seri. Seri A menawarkan indikasi bagi hasil ekuivalen 6,25% per tahun dengan tenor 3 tahun, sedangkan Seri B memberikan indikasi bagi hasil ekuivalen 6,875% per tahun dengan tenor 5 tahun.
Tak hanya itu, DSSA juga sudah mengumumkan kemitraan strategis dengan PT FirstGen Geothermal Indonesia, entitas anak Energy Development Corporation. Kerja sama ini menjadi bagian dari strategi ekspansi perusahaan di sektor energi terbarukan.