Rabu, Agustus 6, 2025
28.7 C
Jakarta

Dolar AS Menguat, Pasar Tunggu Pengganti Gubernur The Fed Pilihan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir perdagangan Selasa (5/8/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (6/8/2025) WIB. Penguatan terjadi meski nilainya masih berada dekat dengan posisi terendah Jumat pekan lalu.

Mengutip CNBC International, pasar tengah menanti keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pengganti sementara Gubernur The Fed Adriana Kugler yang mundur pada Jumat lalu. Selain itu, Trump juga akan menunjuk kepala baru untuk Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS).

Trump menegaskan akan segera mengumumkan calon pengganti. “Kami akan segera umumkan pengganti gubernur The Fed dan siapa yang akan memimpin BLS,” ujarnya, seperti dikutip Selasa waktu setempat.

Ia juga memastikan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, tidak akan masuk dalam daftar kandidat Ketua The Fed menggantikan Jerome Powell yang masa jabatannya berakhir Mei 2026. “Bessent ingin tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan,” kata Trump.

Saat ini, Gedung Putih tengah mempertimbangkan empat nama untuk posisi Ketua The Fed yang baru. Di sisi lain, pengunduran diri Kugler dan pencopotan pimpinan BLS memunculkan kembali perdebatan tentang independensi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Analis menilai dampak dari penggantian ini tidak akan signifikan karena gubernur baru hanya memiliki satu suara dalam keputusan suku bunga FOMC.

Sementara itu, data ekonomi AS terbaru nyaris tak memberi pengaruh pada pasar. Indeks aktivitas sektor jasa dari Institute for Supply Management (ISM) hanya turun tipis menjadi 50,1 pada Juli dari sebelumnya 50,8 di Juni. Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan naik ke 51,5.

Meski permintaan baru stagnan dan lapangan kerja makin melemah, biaya input justru naik tajam, mencatat kenaikan terbesar dalam hampir tiga tahun terakhir.

Dari sisi pasar uang, indeks dolar AS naik 0,30% ke posisi 98,88 setelah sempat menyentuh level terendah dalam sepekan di 98,609. Penguatan dolar juga didorong oleh pelemahan euro yang turun 0,2% ke level US$1,1553.

Dolar AS juga menguat 0,2% terhadap yen Jepang menjadi 147,42. Kenaikan ini terjadi setelah risalah rapat kebijakan Bank of Japan menunjukkan beberapa anggota dewan mempertimbangkan kenaikan suku bunga jika ketegangan perdagangan mereda.

Poundsterling Inggris stagnan terhadap dolar di level US$1,3292 menjelang keputusan suku bunga Bank of England minggu ini.

Sementara itu, franc Swiss bergerak datar di posisi 0,8072 per dolar. Sebelumnya, mata uang ini sempat melemah 0,5% sehari sebelumnya, namun masih lebih tinggi dibanding posisi Jumat pekan lalu di kisaran 0,8128.

Swiss kini tengah berupaya membuat tawaran perdagangan baru yang “lebih menarik” kepada Washington. Tujuannya agar terhindar dari tarif impor AS sebesar 39% yang berpotensi mengancam ekonomi ekspor negara tersebut.

Di tengah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga dan tarik-ulur perang dagang, sebagian investor juga mulai berspekulasi soal penurunan suku bunga The Fed. Menurut CME FedWatch, pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada September mencapai 88%, melonjak tajam dari 35% sepekan sebelumnya.

Goldman Sachs bahkan memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali berturut-turut mulai September. Pemangkasan 50 basis poin bisa terjadi jika data pengangguran kembali menunjukkan kenaikan signifikan.

Artikel Terkait

74% Emiten Cuan di Semester I 2025, Laba Naik 21%! Sektor Energi Malah Tekor!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja emiten di pasar modal Indonesia...

Kinerja Impresif Pasca IPO, Laba Bersih DKHH Capai 75% dari Target 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH),...

Dolar Ambruk! Pasar Yakin Suku Bunga AS Bakal Dipangkas Lagi!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru