STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS menguat signifikan terhadap mata uang utama dunia pada penutupan perdagangan Jumat (31/1/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (1/2/2025) WIB. Salah satu faktor utamanya adalah ancaman tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump.
Mengutip CNBC International, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa tarif baru terhadap impor dari Kanada dan Meksiko akan berlaku mulai Sabtu. Sebelumnya, Reuters melaporkan tarif baru ini akan diterapkan mulai 1 Maret, dengan beberapa pengecualian. Namun, juru bicara Gedung Putih membantah laporan tersebut dan memastikan tarif langsung diterapkan.
Dolar AS menguat 0,12% terhadap dolar Kanada, mencapai C$1,451, mendekati level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dalam sepekan, dolar AS tercatat naik hampir 1,1% terhadap mata uang Kanada.
Sementara itu, peso Meksiko juga mencatatkan pergerakan menarik. Mata uang ini naik tipis 0,17% menjadi 20,728 per dolar AS, meskipun secara mingguan, peso mengalami pelemahan terbesar sejak Oktober.
Dolar AS juga menguat terhadap yen Jepang, naik 0,54% ke 155,13, memperpanjang kenaikan selama tiga pekan berturut-turut. Mata uang Swiss franc melemah 0,1% menjadi 0,9016 per dolar AS.
Euro tertekan dan turun 0,3% menjadi US$1,0367, mencatatkan penurunan mingguan 1%. Ini adalah pelemahan terbesar euro sejak akhir Desember, meskipun secara bulanan, euro masih tercatat naik 0,23%, kenaikan terbaik sejak September lalu.
Dari Jepang, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menyatakan bahwa kebijakan moneter longgar masih diperlukan untuk mencapai target inflasi 2%. Sementara itu, inflasi inti Tokyo tercatat naik 2,5%, laju tahunan tercepat dalam hampir setahun terakhir.
Di Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) baru saja memangkas suku bunga dan membuka kemungkinan pemangkasan lebih lanjut pada Maret. Hal ini dilakukan karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang lemah lebih besar daripada ancaman inflasi.
Sementara itu, The Fed menahan suku bunga pekan ini. Ketua The Fed, Jerome Powell, mengungkapkan tidak ada rencana untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Namun, ia mengisyaratkan bahwa masih ada peluang untuk pelonggaran lebih lanjut.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, naik 0,31% ke 108,42. Dalam sepekan, indeks dolar menguat 0,93%, mengakhiri tren pelemahan selama dua minggu terakhir.
