Kamis, Agustus 7, 2025
33.5 C
Jakarta

Dolar AS Tiba-Tiba Loyo! Padahal Ketegangan Israel-Iran Lagi Memanas

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) bergerak tidak menentu pada penutupan perdagangan Senin (14/6/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (17/6/2025) WIB. Pelaku pasar cenderung berhati-hati di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran serta menjelang serangkaian rapat kebijakan bank sentral global pekan ini.

Mengutip CNBC International, ketegangan di Timur Tengah membuat investor khawatir potensi gangguan pasokan minyak dari kawasan tersebut. Isu bahwa Iran bisa menutup Selat Hormuz—jalur vital pengiriman minyak dunia—menambah kekhawatiran pasar terhadap dampak ekonomi yang lebih luas.

Dolar AS sempat menguat hampir 0,4% terhadap yen Jepang di awal sesi, namun berbalik melemah 0,3% ke level 143,73 yen. Dolar juga melemah terhadap franc Swiss di level 0,8104. Sementara itu, euro menguat 0,5% menjadi US$1,1604.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, bergerak mendatar.

“Kami memperkirakan dolar AS akan tetap melemah, karena konflik Israel-Iran tampaknya masih dalam kondisi stabil sejauh ini,” ujar John Velis, Kepala Strategi Makro Amerika di BNY Markets.

Velis juga menyoroti bahwa dolar dan obligasi AS tidak menunjukkan penguatan signifikan, seperti biasanya saat risiko geopolitik meningkat. “Kami merasa menarik bahwa tidak ada lonjakan permintaan terhadap aset safe haven seperti dolar AS dan obligasi AS, meski risiko geopolitik sedang meningkat dalam beberapa hari terakhir,” katanya.

Harga minyak dunia juga terkoreksi 3,3% setelah sempat melonjak 7% pada Jumat akibat serangan Israel ke Iran. Di sisi lain, pasar tetap fokus pada kebijakan moneter.

“Meski perang antara Israel dan Iran tampak semakin memanas, dolar, emas, dan harga minyak justru turun hari ini. Pasar lebih fokus ke rapat bank sentral,” kata Marc Chandler, Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Global Forex.

Mata uang yang cenderung naik saat risiko pasar meningkat, seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru, masing-masing menguat 0,9% dan 1,2%. Sementara itu, mata uang Norwegia naik tipis 0,3%, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak awal 2023.

Pada Jumat lalu, investor sempat kembali memburu dolar yang sepanjang tahun ini sudah melemah lebih dari 9% terhadap enam mata uang lainnya. Namun, banyak analis menilai tren ini belum akan bertahan lama tanpa kejelasan soal kebijakan tarif AS.

“Masalah besar yang masih membayangi pasar adalah kebijakan tarif AS,” ujar Chandler. “Ada tenggat waktu 9 Juli terkait tarif timbal balik… dan hal ini masih menghantui pelaku pasar.”

Bank sentral AS, The Federal Reserve, dijadwalkan mengumumkan kebijakan terbarunya pada Rabu. Konflik Israel-Iran juga menjadi pertimbangan tambahan bagi para pembuat kebijakan.

Investor juga cemas soal batas waktu negosiasi perdagangan AS yang akan jatuh dalam tiga pekan ke depan. Belum ada kesepakatan final dengan mitra dagang utama seperti Uni Eropa dan Jepang.

Para pelaku pasar akan mengamati perkembangan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 di Kanada.

Sejumlah bank sentral lain juga akan mengumumkan kebijakan pekan ini. Bank of Japan dijadwalkan menyampaikan keputusan suku bunga pada Selasa. Sementara bank sentral Inggris, Swiss, Swedia, dan Norwegia juga masuk agenda.

“Panduan arah kebijakan The Fed akan sangat mempengaruhi pasar valuta asing karena bank sentral AS diperkirakan tetap pada kebijakan saat ini,” kata David Song, Senior Strategist di Forex.com. “Federal Open Market Committee kemungkinan akan tetap melanjutkan pelonggaran kebijakan secara bertahap karena tarif tinggi tampaknya belum berdampak signifikan terhadap inflasi.”

Artikel Terkait

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk...

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru