Rabu, Agustus 20, 2025
33.7 C
Jakarta

Dolar Terbang Tinggi Usai AS Rilis Data Tenaga Kerja

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali terbang tinggi pada penutupan perdagangan Selasa (1/7/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (2/7/2025) WIB. Penguatan ini terjadi setelah data tenaga kerja AS menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari perkiraan.

Mengutip CNBC International, dolar menguat terhadap euro dan franc Swiss setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah lowongan kerja di bulan Mei naik sebanyak 374.000 menjadi 7,769 juta. Angka ini mengejutkan pasar yang sebelumnya memperkirakan penurunan.

Kenaikan tersebut membuat pelaku pasar memperkirakan bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve belum akan buru-buru memangkas suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan pihaknya masih menunggu data tambahan sebelum mengambil keputusan soal pelonggaran kebijakan moneter.

Namun Powell juga tidak menutup kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga pada Juli. Hal ini disampaikannya dalam konferensi bank sentral di Portugal.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,161% ke level 96,908. Sebelumnya, indeks ini sempat turun ke 96,71. Kenaikan ini mengakhiri delapan hari berturut-turut penurunan nilai dolar.

Dolar juga berhasil memangkas kerugiannya terhadap yen Jepang. Terhadap yen, dolar hanya turun 0,24% menjadi 143,66. Sebelumnya, dolar sempat terkoreksi 0,46%.

Sementara terhadap franc Swiss, dolar justru naik 0,06% ke posisi 0,7925, setelah sebelumnya sempat turun 0,28%. Euro juga melemah 0,20% terhadap dolar dan diperdagangkan di kisaran US$1,1765, setelah sebelumnya sempat menguat tipis 0,05%.

Poundsterling juga melemah 0,11% menjadi US$1,3719. Pelemahan ini terjadi setelah Senat AS mengesahkan RUU belanja besar-besaran yang diajukan Presiden Donald Trump.

RUU tersebut mencakup pemotongan pajak dan belanja pemerintah yang disebut sebagai salah satu prioritas utama Trump. Paket kebijakan ini akan menambah utang nasional AS sebesar US$3,3 triliun dan kini menunggu persetujuan akhir dari DPR.

Matthew Weller, Kepala Riset Pasar Global di StoneX, menyebutkan bahwa paruh pertama 2025 menjadi yang terburuk bagi indeks dolar sejak 1973. “Namun dalam jangka pendek, pasar mungkin mulai terlalu jauh menjual dolar, dan ada peluang penguatan saat kita memasuki Juli,” ujarnya.

Dolar juga menguat 0,11% terhadap yuan offshore ke posisi 7,164.

Kenaikan dolar juga diiringi oleh lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Yield obligasi tenor 10 tahun naik 4,1 basis poin menjadi 4,267%.

Artikel Terkait

Tumbuh 41,6%, Laba Emiten Rumah Sakit (SILO) Rp476,41 Miliar di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), ...

Dolar AS Bergerak Variatif, Pasar Tunggu Sinyal dari Jackson Hole

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Transaksi Harian 7 Juta Kali, SeaBank Kantongi Laba Rp214 Miliar di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Seabank Indonesia mencatat kinerja...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru