Kamis, Agustus 7, 2025
28.7 C
Jakarta

Dukung Infrastruktur Indonesia, BNI Biayai 612 Proyek Kereta Baru dan Jalan Tol Strategis

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung pembangunan nasional. Lewat keikutsertaan dalam International Conference Infrastructure 2025, BNI menegaskan komitmennya mendorong pemerataan pembangunan dan konektivitas nasional.

Konferensi ini digelar pada 11–12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara tersebut mempertemukan berbagai pemangku kepentingan sektor infrastruktur, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. Ia hadir bersama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

Keduanya sempat mengunjungi booth milik BNI. Mereka disambut oleh Wakil Komisaris Utama BNI Tedi Barata, Komisaris Independen Vera Febyanthi, dan jajaran manajemen BNI lainnya.

Dalam konferensi ini, BNI menjadi satu-satunya bank milik negara yang membuka booth. Kesempatan ini digunakan untuk memperkenalkan kontribusi BNI dalam berbagai proyek infrastruktur strategis nasional.

Mulai dari proyek transportasi modern hingga pembangunan jalan tol, BNI hadir untuk mendukung konektivitas dan pemerataan ekonomi di berbagai daerah.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyampaikan keikutsertaan BNI dalam konferensi ini adalah bentuk nyata dari konsistensi peran perusahaan sebagai agen pembangunan.

“Kami percaya bahwa pembangunan infrastruktur adalah fondasi utama pertumbuhan ekonomi nasional, dan BNI akan terus berkontribusi di dalamnya,” ujar Okki dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (12/6/2025).

Kontribusi BNI dalam proyek infrastruktur nasional sudah berlangsung sejak lama. Pada 2016, BNI terlibat dalam pembiayaan proyek LRT Palembang senilai Rp4,59 triliun. Dari total tersebut, BNI mengucurkan Rp1,99 triliun sebagai Original Mandated Lead Arranger dan Book Runner.

Setahun kemudian, BNI kembali menunjukkan komitmennya lewat pembiayaan proyek LRT Jabodebek. Nilainya mencapai Rp6 triliun dari total kebutuhan sekitar Rp18 triliun. Proyek ini penting untuk memperkuat transportasi massal di kawasan Jabodetabek.

Pada 2018, BNI berpartisipasi dalam pembangunan Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Lewat skema sindikasi senilai Rp7,84 triliun, BNI menyalurkan pembiayaan sebesar Rp515,27 miliar kepada PT KAI dan PT Railink.

Dukungan BNI juga terlihat dalam percepatan elektrifikasi di Indonesia. Pada 2019, BNI memberikan pembiayaan sebesar Rp2,3 triliun untuk pembangunan PLTU dan PLTMG.

Pada 2021, BNI ikut membiayai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 110 MW. Nilai pembiayaannya mencapai US$34 juta.

Selanjutnya, di tahun 2022, BNI bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger and Bookrunner dalam proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulonprogo. Total pendanaannya sebesar Rp9,89 triliun bersama sindikasi beberapa bank lainnya.

Pada 2025, BNI melanjutkan dukungannya melalui pendanaan pengadaan 612 unit kereta Stainless Steel New Generation. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT KAI dan PT SMI. Kereta tersebut dirancang dengan kursi ergonomis dan kenyamanan tinggi.

Tak hanya sektor perkeretaapian, BNI juga aktif membiayai proyek jalan tol strategis. Di antaranya Jakarta Outer Ring Road II, Trans Jawa, dan Trans Sumatera.

Pada 2024, BNI ikut serta dalam struktur pendanaan Jalan Trans Papua. Selain itu, BNI juga menjadi penasihat transaksi (transaction advisor) dalam pembiayaan ekuitas proyek Trans Jawa.

Keterlibatan BNI juga meluas ke sektor lain seperti kawasan ekonomi dan digitalisasi layanan keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan kantor pusat digital banking di IKN serta pendanaan Rp1,2 triliun untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur menjadi bukti konkret kontribusi berkelanjutan BNI.

“Semua ini mencerminkan komitmen jangka panjang BNI dalam mendukung kemajuan infrastruktur nasional secara menyeluruh, melalui pembiayaan strategis, kolaborasi lintas sektor, serta inovasi layanan yang mempercepat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” imbuh Okki.

Artikel Terkait

Pertumbuhan Ekonomi RI Kalah Tipis dari Vietnam, Unggul dari AS dan Korsel!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% secara tahunan...

Kabar Gembira, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,99% di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian...

BPS, Inflasi Year on Year pada Juli 2025 sebesar 2,37%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru