Rabu, September 10, 2025
28.9 C
Jakarta

Emas Cetak Rekor di Atas US$3.600 per Ons, Sentimen Penurunan Suku Bunga AS Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali meroket pada akhir perdagangan Senin (8/9/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (9/9/2025) WIB. Kabar dari Amerika Serikat ikut jadi pemicu. Harga logam mulia ini menembus level US$3.600 per ons untuk pertama kalinya. Lonjakan ini terjadi setelah data tenaga kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat naik 1,2% ke US$3.632,51 per ons. Emas sempat menyentuh rekor tertinggi di US$3.646,29. Sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember menguat 0,7% ke US$3.680,30 per ons.

Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals, menilai momentum emas bisa berlanjut menuju kisaran US$3.700–US$3.730 dalam waktu dekat. Ia menambahkan, “Penurunan lanjutan di pasar tenaga kerja dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed hingga awal 2026 dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi emas.”

Laporan pekerjaan AS pekan lalu menunjukkan pertumbuhan pekerjaan Agustus melambat tajam. Kini pasar memprediksi peluang 88% pemangkasan suku bunga 0,25% pada pertemuan Fed September, sementara kemungkinan pemangkasan 0,50% sekitar 12%, menurut data CME FedWatch.

Suku bunga rendah menurunkan biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan bunga. Tahun ini, harga emas telah naik 38%, setelah sebelumnya melonjak 27% pada 2024. Kenaikan didorong oleh pelemahan dolar, akumulasi emas oleh bank sentral, kebijakan moneter dovish, dan ketidakpastian global yang meningkat.

Bank sentral China melanjutkan pembelian emas untuk bulan ke-10 berturut-turut pada Agustus, menurut data resmi. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di dekat level terendah dalam lima bulan terakhir.

Investor kini menantikan data harga produsen AS pada Rabu dan data inflasi konsumen pada Kamis untuk memperoleh petunjuk arah kebijakan Fed selanjutnya. Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, menuturkan, “Jika data AS terus melemah, momentum bullish emas kemungkinan berlanjut, seiring dolar AS dan imbal hasil obligasi semakin turun.”

Ia menambahkan, “Sebaliknya, jika data AS menunjukkan ketahanan tak terduga dalam beberapa minggu ke depan, emas bisa terkoreksi dari level tinggi ini.”

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Pasar Yakin The Fed Segera Turunkan Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor pada...

Harga Minyak Naik Usai Serangan Israel ke Qatar, Pasar Global Bergejolak

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia menguat pada...

Harga Minyak Naik, Investor Tenang Meski Produksi OPEC+ Bertambah

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru