Kamis, Agustus 7, 2025
27.7 C
Jakarta

Emas Sempat Naik, Tapi Langsung Loyo Gegara Komentar Trump!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia sempat melonjak pada perdagangan Rabu (16/7/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (17/7/2025) WIB. Namun, kenaikannya langsung menyusut setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membantah isu soal rencana pemecatan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.

Mengutip CNBC International, kabar ini awalnya mencuat dari laporan The New York Times. Disebutkan kalau Trump sudah menyiapkan surat pemecatan dan sempat menunjukkan draf surat itu kepada anggota Partai Republik di Gedung Putih.

Namun, saat dikonfirmasi di Gedung Putih, Trump menegaskan ia belum berniat memecat Powell. “Saya tidak berencana memecat Powell,” ujarnya. Tapi ia juga menolak memastikan apa pun karena masih ada penyelidikan soal pembengkakan anggaran proyek renovasi kantor pusat The Fed senilai US$2,5 miliar.

Pernyataan Trump ini langsung membuat harga emas sempat naik, lalu turun lagi. Harga emas spot sempat melonjak hingga 1,5%, sebelum akhirnya hanya naik 0,9% ke level US$3.352,49 per ons. Sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,7% ke level US$3.360,80 per ons.

“Judul-judul berita yang menyebut Trump sedang mempertimbangkan untuk memecat Powell sempat mendongkrak harga emas. Tapi kemudian ia menjelaskan kemungkinan itu sangat kecil. Pasar emas jadi seperti diombang-ambing oleh isu ini,” kata Daniel Ghali, analis komoditas dari TD Securities.

Bukan hanya isu Powell yang bikin harga emas bergejolak. Serangan udara Israel ke Damaskus, Suriah, juga memicu kekhawatiran geopolitik. Serangan itu merusak gedung Kementerian Pertahanan dan mengenai area dekat istana presiden Suriah. Ketegangan ini membuat investor berbondong-bondong membeli emas sebagai aset aman.

Dari sisi perdagangan global, Uni Eropa juga sedang bersiap mengenakan tarif balasan atas ancaman Trump yang akan memberlakukan tarif 30% terhadap produk asal Eropa senilai US$84 miliar. Komisi Eropa sudah bersiap jika negosiasi dagang gagal.

“Dengan serangan Israel dan sikap AS yang semakin agresif soal tarif dagang, ada ketidakpastian lebih besar di pasar. Ini yang membuat emas cukup diuntungkan,” ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals. Ia memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$3.250 hingga US$3.476 dalam waktu dekat.

Data ekonomi AS juga ikut memengaruhi harga logam mulia. Harga produsen di Juni tercatat stagnan, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sebelumnya, inflasi konsumen AS tercatat naik 0,3% pada Juni setelah naik 0,1% di Mei.

Data ini membuat pelaku pasar berpikir The Fed belum akan segera memangkas suku bunga. Bagi emas, ini justru menjadi kabar baik karena logam mulia cenderung menguat saat suku bunga rendah dan situasi ekonomi tak menentu.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga ikut menguat. Perak naik tipis 0,4% ke US$37,85 per ons. Platinum melonjak 2,9% ke US$1.411,64, sementara paladium naik 1,7% ke US$1.227,21.

Artikel Terkait

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

Harga Minyak Turun, Pasar Waspadai Kenaikan Produksi OPEC+ dan Ancaman Trump ke India

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Melesat 2%, Investor Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menguat tajam pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru