STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Gedung pusat Federal Reserve Amerika Serikat jadi sasaran kritik tajam dari Gedung Putih. Kali ini, tudingan datang dari Direktur Office of Management and Budget, Russell Vought, yang menyebut Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, telah salah urus proyek renovasi markas besar lembaga tersebut.
Mengutip CNBC International, Vought menyampaikan kritik tersebut melalui unggahan di media sosial X pada Kamis, 10 Juli 2025 waktu setempat. Ia menilai Powell telah menyesatkan Kongres soal renovasi gedung yang dinilai terlalu mewah dan berlebihan.
“Federal Reserve terus mengalami defisit sejak tahun fiskal 2023, dan proyek renovasi kantor pusatnya jauh melampaui anggaran,” tulis Vought.
Menurutnya, total biaya renovasi saat ini telah membengkak menjadi US$2,5 miliar, atau sekitar US$700 juta lebih mahal dari estimasi awal. Ia menyoroti biaya renovasi per kaki persegi yang mencapai US$1.923, dua kali lipat dari biaya standar renovasi gedung federal bersejarah.
“Kalau dihitung dengan nilai saat ini, membangun Istana Versailles hanya butuh US$3 miliar,” tambahnya dengan nada menyindir.
Dalam surat resmi yang ditautkan dalam unggahannya, Vought mempertanyakan pernyataan Powell dalam sidang Komite Perbankan Senat pada 25 Juni lalu. Ia menilai pernyataan Powell soal fasilitas gedung tidak sejalan dengan kenyataan proyek.
“Rencana proyek ini mencakup taman di atap, ruang makan pribadi VIP, lift khusus, kolam air mancur, marmer premium, dan masih banyak lagi,” tulis Vought.
Namun dalam sidang tersebut, Powell membantah semua itu. “Tidak ada ruang makan VIP. Tidak ada marmer baru. Tidak ada lift khusus. Tidak ada kolam air. Tidak ada sarang lebah dan tidak ada taman atap,” ujar Powell.
Vought menilai pernyataan itu bertentangan dengan rencana awal proyek yang sudah disetujui. “Pernyataan Anda tampaknya mengungkapkan bahwa proyek ini sudah keluar dari rencana desain utama dan melanggar persetujuan dari Komisi Perencanaan Ibu Kota Nasional (NCPC),” tegas Vought.
Ia mendesak agar proyek dihentikan sementara dan meminta persetujuan ulang dari NCPC sebelum melanjutkan pembangunan.
Vought juga melayangkan 11 pertanyaan kepada Powell terkait proyek renovasi tersebut. Ia meminta jawaban tertulis dalam waktu tujuh hari kerja.
Sampai saat ini, pihak Federal Reserve belum memberikan tanggapan resmi atas surat dari Vought.
Kritik ini menambah daftar panjang serangan dari Presiden Donald Trump terhadap Powell. Trump berulang kali mendesak agar suku bunga diturunkan, namun tidak digubris oleh Powell.
Trump bahkan sempat mempertimbangkan untuk mengganti Powell sebelum masa jabatannya berakhir tahun depan. Isu renovasi gedung ini pun memunculkan spekulasi baru soal apakah Trump akan mencari celah hukum untuk mencopot Powell lebih cepat.
Meski begitu, Mahkamah Agung dalam putusan terbarunya menyiratkan bahwa anggota Dewan Federal Reserve memiliki perlindungan khusus dari pemecatan langsung oleh Presiden. Polemik pun masih akan terus bergulir.