STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif untuk pertama kalinya di kuartal IV tahun2023 sebesar Rp77 miliar, dari kuartal IV/2022 yang masih rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp3,14 triliun. Itu berarti, GOTO mampu merealisasikan panduan kinerja yang ditetapkan sejak awal tahun 2023.
Selain itu, perbaikan itu juga terlihat dari EBITDA yang disesuaikan untuk setahun penuh yang mampu melebihi panduan kinerja. Di awal tahun, manajemen GOTO menetapkan rugi EBITDA yang disesuaikan dalam setahun penuh yakni negatif Rp 4,5 triliun dan batas bawahnya negatif Rp3,8 triliun. Namun dalam setahun, GOTO mampu memulihkan kinerja EBITDA yang disesuaikan negatif Rp3,67 triliun, membaik 77% dari tahun sebelumnya negatif Rp16,01 triliun.
Dengan demikian, nilai rugi EBITDA yang disesuaikan itu lebih baik 18% dari batas atas dan 3,4% dari batas bawah yang mengindikasikan terjadi perbaikan yang didorong inovasi produk dengan menjangkau segmen pasar lebih luas serta pengelolaan beban secara disiplin.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengemukakan, GoTo telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada Q4-2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce yang akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services. Ke depan, lanjutnya, fokus perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitable.
“Perseroan mengedepankan inovasi produk dan keunggulan operasional, dengan tujuan meningkatkan nilai yang Perseroan berikan pada konsumen eksisting, meningkatkan wallet share, serta menumbuhkan basis konsumen,” tulis Patrick dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (19//3/2024).
Sementara, Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, menjabarkan, perseroan mencatatkan peningkatan profitabilitas di setiap unit bisnis pada kuartal keempat, dibandingkan tahun sebelumnya. Unit bisnis On-Demand Services mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal tersebut, sementara itu, unit bisnis Financial Technology terus berekspansi dengan tetap mempertahankan perbaikan EBITDA yang disesuaikan secara year-on-year dan quarter-on-quarter.
Menurut Jacky, bisnis E-Commerce juga mencatat EBITDA yang disesuaikan positif untuk kuartal IVt meski berada di tengah kompetisi ketat. Lebih lanjut, bisnis tersebut akan menguntungkan secara kas untuk perseroan sebagai hasil dari perjanjian dengan TikTok.
“Perseroan berharap dapat mencapai EBITDA yang disesuaikan impas (breakeven) secara Grup untuk 2024, dan secara bersamaan menginvestasikan kembali pendapat yang diperoleh kepada kegiatan bisnis perseroan secara berkelanjutan, seiring upaya pertumbuhan top line,” ujarnya.
Pada tahun 2023, GOTO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp14,79 triliun, naik 30,28% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya Rp11,35 triliun. Perseroan juga mampu menurunkan beban di antaranya beban pokok pendapatan yang berkurang 7,06% menjadi Rp 5,09 triliun di tahun 2023, dari tahun sebelumnya Rp5,48 triliun. Penurunan juga terjadi di beban penjualan dan pemasaran yang mencapai 54,35% menjadi Rp6,43 triliun pada 2023, dari tahun sebelumnya sebesar Rp14,09 triliun.
Hal ini mendorong, induk Gojek dan GoTo Financial (GTF) ini berhasil memangkas rugi usaha pada tahun 2023 menjadi Rp10,28 triliun, turun 66,11% dari tahun sebelumnya rugi usaha seebsar Rp30,33 triliun. Sementara itu, khusus di kuartal IV/2023, nilai transaksi bruto (GTV) GOTO tercatat sebesar Rp163,0 triliun, naik 8% dari kuartal III, dan 1% dari periode yang sama tahun sebelumnya.