STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak lebih dari 1% pada penutupan perdagangan hari Selasa (1/10/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (2/10/2024) WIB. Lonjakan ini terjadi setelah serangan rudal balistik Iran ke Israel memicu kekhawatiran akan eskalasi besar di Timur Tengah. Ketegangan ini membuat permintaan terhadap emas sebagai aset aman atau safe haven meningkat pesat.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 1% menjadi US$2.661,63 per ons, mendekati rekor tertinggi yang dicapai Kamis lalu di US$2.685,42. Sementara itu, emas berjangka AS juga naik 0,9% dan ditutup pada US$2.690,30 per ons. Lonjakan harga ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa ketegangan di Timur Tengah akan berlanjut.
Serangan rudal tersebut terjadi setelah Israel menyerang sekutu Iran, Hezbollah, di Lebanon. Kondisi ini membuat para pelaku pasar cemas akan potensi perang besar di kawasan tersebut. Kekhawatiran ini yang kemudian mendorong lonjakan permintaan emas.
Menurut Jim Wyckoff, analis senior dari Kitco Metals, jika serangan ini berujung pada korban serius di Israel, potensi perang besar sangat mungkin terjadi. “Permintaan emas akan terus melonjak sebagai perlindungan,” ujarnya. Emas memang selalu menjadi pilihan saat ketidakpastian politik atau ekonomi meningkat.
Namun, Tai Wong, pedagang logam di New York, menyebut bahwa serangan ini bisa saja berakhir seperti bentrokan pada April lalu, di mana sebagian besar rudal berhasil dicegat dan tidak menimbulkan dampak besar. Meski demikian, permintaan terhadap emas sebagai aset aman tetap meningkat.
Selain faktor geopolitik, penurunan imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga berperan dalam menarik minat investor terhadap emas. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih menarik ketika imbal hasil obligasi turun.
Para pelaku pasar saat ini juga menantikan rilis data tenaga kerja AS dan pernyataan pejabat Federal Reserve pekan ini. Mereka mencari petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan bank sentral ke depan. Sebelumnya, harga emas sempat anjlok setelah Ketua Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga seperempat poin.
Ricardo Evangelista, analis dari ActivTrades, menyatakan bahwa ekspektasi penurunan suku bunga AS dan ketidakstabilan geopolitik adalah dua faktor utama yang akan terus mendukung kenaikan harga emas. “Permintaan safe haven tetap menjadi penopang utama harga emas,” ungkapnya.
Tak hanya emas, pergerakan logam lain juga turut mengalami kenaikan. Harga perak spot naik 0,7% menjadi US$31,36 per ons, sedangkan platinum melonjak 1,2% ke US$987,70 per ons. Namun, palladium justru turun 0,6% ke US$994,50 per ons.