STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali menguat pada penutupan perdagangan Rabu (21/5/2025) waktu setempat, atau Kamis pagi (21/5/2025) WIB. Kenaikan ini jadi yang ketiga secara beruntun. Penguatan harga emas didorong oleh melemahnya nilai dolar Amerika Serikat. Selain itu, permintaan terhadap aset aman ikut meningkat. Ini terjadi karena pasar masih diliputi ketidakpastian ekonomi dan ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia.
Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot menguat 0,7% menjadi US$3.312,77 per ons troi. Sementara kontrak emas berjangka AS ditutup naik 0,9% di level US$3.313,50 per ons troi.
Pelemahan dolar AS turut mendorong penguatan harga emas. Mata uang AS tercatat turun 0,6% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Kondisi ini membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri, sehingga permintaan meningkat.
Di sisi lain, ketidakpastian politik dan ekonomi juga mendorong investor memburu emas sebagai aset aman. Indeks saham utama di Wall Street tergelincir, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS naik karena investor menanti perkembangan dari debat mengenai rancangan pemotongan pajak yang diajukan Presiden Donald Trump.
“Kita sedang berada di tengah-tengah antara harga tertinggi dan terendah terbaru, menunggu sinyal terkait kesepakatan perdagangan dan tarif,” kata Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist di RJO Futures.
Survei yang dilakukan Reuters terhadap para ekonom menunjukkan bahwa prospek ekonomi AS tetap lemah, meskipun ada jeda sementara dalam perang dagang antara AS dan China.
Situasi geopolitik juga semakin memanas. CNN melaporkan bahwa intelijen baru menunjukkan Israel tengah bersiap menyerang fasilitas nuklir Iran. Padahal di saat yang sama, pemerintahan Presiden Trump masih melakukan pembicaraan dengan Iran terkait program pengayaan uranium.
Emas dikenal sebagai investasi aman di tengah gejolak ekonomi dan politik global. Bulan lalu, harga emas bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi di US$3.500,05 per ons troi.
“Kami memperkirakan penurunan harga emas baru-baru ini akan mendorong aksi beli dari investor, mengingat ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik yang masih membayangi,” tulis ANZ dalam catatannya.
Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Harga perak naik 0,8% menjadi US$33,32 per ons troi. Platinum menguat 1,4% ke US$1.068,16 dan sempat menyentuh level tertingginya sejak Mei 2024.
Palladium juga naik 0,8% menjadi US$1.021,40 per ons troi, level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Menurut Fawad Razaqzada, analis pasar dari City Index dan FOREX.com, impor platinum oleh China bulan lalu mencapai level tertinggi dalam setahun, di tengah menipisnya stok global. Hal ini memunculkan kekhawatiran terhadap potensi kekurangan pasokan.