Minggu, Agustus 10, 2025
27.9 C
Jakarta

Harga Emas Menguat Tipis, Tapi Tetap Masih Merugi Selama Seminggu

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik tipis pada penutupan perdagangan Jumat (2/5/2025) waktu setempat, atau Sabtu pagi (3/5/2025) WIB. Harga logam mulia ini sempat menyentuh level terendah dua pekan sehari sebelumnya. Meski begitu, logam mulia ini tetap mencatatkan penurunan mingguan kedua berturut-turut.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi US$3.255,01 per ons troi. Sehari sebelumnya, emas sempat jatuh ke level terendah sejak 14 April. Dalam sepekan, harga emas sudah turun 2,1% setelah sempat mencetak rekor tertinggi US$3.500,05 pada 22 April.

Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup naik 1,3% ke posisi US$3.262,10 per ons troi.

Kenaikan harga emas ini terjadi di tengah meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa AS beberapa kali menyatakan keinginan untuk bernegosiasi soal tarif, dan Beijing membuka pintu untuk pembicaraan.

Namun, sentimen pasar terhadap emas tetap terbebani oleh laporan tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan. Data menunjukkan payroll sektor non-pertanian naik 177.000 pada bulan lalu. Sebelumnya, angka Maret direvisi turun menjadi 185.000. Padahal, survei Reuters memperkirakan kenaikan hanya 130.000.

Data tenaga kerja ini membuat sebagian pelaku pasar mengurangi ekspektasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga pada Juni. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun pun ikut naik. Kenaikan imbal hasil biasanya membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil, jadi kurang menarik di mata investor.

Analis dari RJO Futures, Daniel Pavilonis, menilai bahwa kenaikan emas kemungkinan terbatas setelah sempat mencetak rekor. “Emas sepertinya sudah mencapai puncaknya di level US$3.500 untuk sementara waktu, apalagi kalau mulai ada kesepakatan dagang dan minat risiko mulai kembali muncul,” ujar Daniel.

Harga emas sempat memangkas kenaikan di awal sesi setelah rilis data ketenagakerjaan. Namun laporan tersebut dianggap belum mencerminkan dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang masih berubah-ubah.

Saat ini, pasar emas masih sensitif terhadap kabar negosiasi dagang dan data ekonomi AS. Selama ketidakpastian tetap tinggi, volatilitas harga emas pun diperkirakan akan terus berlanjut.

Artikel Terkait

Harga Emas Meroket Sentuh Level Tertinggi 2 Minggu, Investor Cari Aman!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada akhir...

Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Tunggu Pertemuan Trump-Putin

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak turun...

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru