Kamis, Agustus 7, 2025
34.5 C
Jakarta

Harga Emas Turun Tertekan Kenaikan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia turun tipis pada penutupan perdagangan Rabu (26/3/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (27/3/2025) WIB, Penurunan harga logam mulia ini terjadi seiring dengan penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Meski begitu, ketidakpastian terkait kebijakan tarif baru Presiden AS Donald Trump membuat harga emas tetap bertahan di atas level US$3.000 per ons.

Mengutip CNBC International, harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi US$3.016,71 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 0,1% di level US$3.022,50 per ons.

Indeks dolar AS naik 0,4% terhadap mata uang utama lainnya, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang selain dolar. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan tipis.

“Emas masih didukung oleh minat sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian tarif dan risiko geopolitik. Jika mencetak rekor tertinggi baru, harga emas berpeluang mencapai target kenaikan saya berikutnya di US$3.150,” kata Peter Grant, Wakil Presiden dan Analis Logam Senior di Zaner Metals.

Trump sebelumnya mengumumkan bahwa tarif impor otomotif akan segera diberlakukan. Namun, ia juga mengindikasikan bahwa tidak semua tarif yang diancamkannya akan diterapkan pada 2 April. Beberapa negara mungkin akan mendapatkan pengecualian.

“Jika tarif yang diberlakukan tidak seburuk yang dikhawatirkan, harga emas bisa mengalami koreksi,” ujar Analis Marex, Edward Meir.

Kekhawatiran pasar terhadap dampak tarif Trump yang berpotensi memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi membuat investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai.

Sejak awal tahun, harga emas sudah naik lebih dari 15% dan sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.057,21 per ons pada 20 Maret lalu.

Pelaku pasar kini menantikan data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat. Data ini dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga bank sentral AS.

“Jika inflasi PCE tetap jinak, ini akan semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan menjadi dorongan positif bagi harga emas,” kata Grant.

Pekan lalu, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya, tetapi mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun ini. Emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah.

Presiden Federal Reserve Bank Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan bahwa meskipun inflasi AS sudah mengalami banyak perbaikan, “masih ada pekerjaan yang harus dilakukan” untuk mencapai target inflasi 2% yang ditetapkan The Fed.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan bervariasi. Harga perak turun 0,3% menjadi US$33,63 per ons. Platinum melemah 0,1% ke level US$975,17 per ons, sementara palladium justru naik 1% menjadi US$965,98 per ons.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup melemah tipis pada...

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Kepastian Sanksi Baru AS ke Rusia

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia kembali ditutup...

Harga Emas Mandek, Dolar AS Masih Terlalu Kuat

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada akhir...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru