STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencatat rekor tertinggi pada penutupan perdagangan hari Senin (23/9/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (24/9/2024) WIB. Ini didorong oleh pemotongan suku bunga Federal Reserve AS dan ketegangan geopolitik yang semakin memanas. Meskipun dolar menguat, harga emas tetap melonjak.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$2.627,94 per ons, setelah sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$2.634,16 pada sesi sebelumnya.
Sentimen pasar yang positif ini masih dipengaruhi keputusan Fed pekan lalu yang memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Menurut Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, pasar masih merespons langkah Fed yang tidak terlalu khawatir dengan inflasi, namun fokus pada upaya menekan tingkat pengangguran di AS.
Namun, Fed tidak terburu-buru menetapkan suku bunga netral. Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan bahwa para pembuat kebijakan sedang berdebat secara intensif tentang seberapa jauh dan seberapa cepat suku bunga harus turun.
Melek menambahkan, jika tingkat pengangguran turun drastis, pasar bisa melihat Fed lebih agresif dalam pemotongan suku bunga, yang akan sangat menguntungkan bagi emas. Selain itu, ketidakstabilan di Timur Tengah juga bisa memperkuat kenaikan harga emas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa Israel menghadapi “hari-hari yang rumit” setelah meningkatkan serangan terhadap Hezbollah di Lebanon Selatan. Ia juga mengajak warga Israel untuk bersatu menghadapi situasi ini.
Emas, sebagai aset lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, diperkirakan akan mencapai tahun terbaiknya dalam 14 tahun terakhir. Dana yang didukung emas secara fisik di seluruh dunia (ETFs) mencatat aliran masuk bersih sebesar 3 metrik ton pekan lalu, menurut laporan dari World Gold Council.
Para pedagang kini menunggu komentar lebih lanjut dari pejabat Fed minggu ini serta data inflasi PCE AS yang akan dirilis Jumat mendatang untuk petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.
Sementara itu, harga perak spot turun 0,5% menjadi US$30,97 per ons. Platinum melemah 1,1% menjadi US$966,55, dan palladium anjlok 1,7% menjadi US$1.049.