STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melemah pada penutupan perdagangan hari Rabu (2/10/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (3/10/2024) WIB. Para pelaku pasar terus memantau perkembangan konflik di Timur Tengah yang berpotensi memengaruhi pergerakan harga di pasar global.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 0,5% menjadi US$2.649,41 per ounce. Padahal, sehari sebelumnya, emas sempat naik lebih dari 1% setelah Iran meluncurkan serangan misil ke Israel. Ketegangan ini masih menjadi sorotan, membuat investor berhati-hati dalam mengambil langkah.
Tidak hanya itu, kontrak emas berjangka AS juga turun lebih besar, yakni 0,8% ke US$2.669,7 per ounce. Penguatan dolar AS turut menekan harga emas. Dolar yang lebih kuat membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Menurut Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, meskipun harga emas sedikit terkoreksi karena penguatan dolar, ketidakpastian masih membayangi. “Ada banyak ketidakpastian ke depan. Sangat mungkin harga emas melampaui US$2.700 per ounce, terutama jika Israel benar-benar menyerang Iran,” ujarnya.
Secara keseluruhan, harga emas masih mencatatkan kenaikan lebih dari 28% sepanjang tahun ini. Emas tetap menjadi pilihan aman bagi investor, terutama di saat ketidakpastian politik dan ketegangan geopolitik meningkat. Konflik Timur Tengah terus memberikan dorongan kuat bagi pasar emas.
Selain ketegangan di Timur Tengah, suku bunga yang rendah juga menjadi faktor penting yang mendukung kenaikan harga emas. Daniel Hynes, Senior Strategist di ANZ, menilai bahwa prospek suku bunga riil yang rendah akan terus mendorong harga emas ke depannya.
Para pelaku pasar kini memperkirakan ada peluang 61% bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada November. Laporan ADP National Employment menunjukkan peningkatan 143.000 pekerjaan di sektor swasta pada bulan lalu. Ini menjadi sinyal penting bagi investor yang menantikan data nonfarm payrolls yang akan dirilis Jumat mendatang untuk petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan The Fed.
Sementara itu, di pasar logam lainnya, harga perak naik 0,7% ke US$31,63 per ounce. Platinum juga ikut menguat 2% menjadi US$1.005,55 per ounce, dan palladium mencatatkan kenaikan 1,9% menjadi US$1.014,25 per ounce.