STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia merosot tajam hingga 3,6% pada penutupan perdagangan Selasa (7/3/2023) waktu setempat. Anjloknya harga komoditas tersebut dipicu oleh pernyataan bos Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell dihadapan Kongres Amerika Serikat (AS) kemarin. Dalam pidatonya, Powell mengirim sinyal bakal mengerak suku bunga The Fed sehingga mencuatkan kekhawatiran para pelaku pasar .
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2023 ditutup menukik tajam US$2,88, atau sekitar 3,6%, menjadi US$77,58 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei 2023 merosot US$2,89, atau sekitar 3,4%, menjadi US$83,29 per barel di London ICE Futures Exchange.
Kepada kongres, Powell mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikan suku bunga acuan lebih tinggi dari perkiraan untuk mengendalikan inflasi. Akibatnya harga berbagai komoditas merosot dan pasar saham ambruk.
Pernyataan Powell tersebut juga memicu penguatan nilai nilai tukar dolar AS. Sehingga, harga beragam komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang AS menjadi lebih mahal bagi pemilik dana dalam mata uang lain.