Senin, November 24, 2025
28.6 C
Jakarta

Harga Minyak Anjlok, Meski Konflik Israel-Hezbollah Memanas. Kok Bisa Pasar Secuek Itu?

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia anjlok pada penutupan perdagangan Senin (29/7/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (30/7/2024) WIB. Harga minyak mentah AS bahkan merosot hampir 2%. Penurunan ini terjadi meskipun ada risiko perang semakin meluas antara Israel dan milisi Hezbollah yang didukung Iran.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun US$1,35 atau 1,75% menjadi US$75,81 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2024, longsor US$1,35 atau 1,66% mencapai US$79,78 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Pada hari Sabtu, sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon menewaskan 12 anak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Israel menuduh Hezbollah bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun milisi itu membantahnya.

Kabinet keamanan Israel telah memberi wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memutuskan bagaimana dan kapan merespons serangan roket tersebut.

Ketegangan di Timur Tengah sempat mendorong harga minyak naik pada musim semi ketika Israel dan Iran hampir berperang. Namun, reaksi pasar terhadap kejadian di wilayah tersebut menjadi lebih tenang karena tidak ada gangguan nyata pada pasokan minyak.

 

Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, mengatakan bahwa pasar minyak sebagian besar telah mengabaikan cerita perang di Timur Tengah setelah aksi baku tembak antara Iran dan Israel pada bulan April tidak memicu konflik yang lebih luas atau mengancam pasokan energi secara signifikan.

Croft memperingatkan bahwa konfrontasi langsung antara Israel dan Hezbollah bisa menjadi pemicu yang membawa Iran, anggota OPEC, ke dalam perang karena pentingnya milisi tersebut bagi kepentingan regional Teheran.

“Israel mungkin memang akan menahan diri, seperti yang dilakukan pada bulan April, dan memilih pembalasan yang lebih terukur yang tampak serius tetapi tidak membuka front perang lain,” tulis Croft.

Namun, serangan lintas batas yang hampir setiap hari dan jumlah orang yang terlantar di dalam negeri Israel “sepertinya mengarah lebih jelas pada konflik yang lebih parah atau, setidaknya, risiko eskalasi yang meningkat melalui salah perhitungan,” tambah analis tersebut.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Pernyataan Pejabat The Fed Angkat Harga Emas yang Sempat Tertekan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak stabil pada...

Harga Minyak Dunia Melemah, Investor Cemas Menunggu Detail Rencana Perdamaian Trump

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia melemah pada penutupan...

Ekspor Emas Kena Bea Keluar Mulai 2026, UNTR Mulai Cari Pembeli Baru di Dalam Negeri

STOCKWATCH.ID (LAMPUNG) - Pemerintah menyiapkan kebijakan baru untuk ekspor...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru