STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia stabil pada penutupan perdagangan Rabu (27/5/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (28/5/2024) WIB. Pelaku pasar masih memantau perkembangan di Timur Tengah dan pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan akhir pekan ini.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2025 turun 5 sen atau 0,07% dan ditutup di level US$68,72 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari 2025 naik tipis 2 sen atau 0,03% ke US$72,83 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah mulai berlaku hari ini. Kesepakatan ini dimediasi oleh Amerika Serikat dan Prancis. Meski demikian, banyak pihak masih ragu apakah gencatan ini dapat bertahan lama.
Presiden NS Trading dari Nissan Securities, Hiroyuki Kikukawa, mengatakan harga WTI kemungkinan tetap bergerak di kisaran US$65 hingga US$70 per barel. “Cuaca musim dingin dan peningkatan produksi minyak serpih di AS menjadi faktor penting,” ujarnya.
Pasar juga fokus pada pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan 1 Desember. Produsen minyak terbesar dunia ini sedang membahas penundaan peningkatan produksi yang seharusnya dilakukan Januari 2025.
Penurunan permintaan global menjadi salah satu alasan utama. Selain itu, pasokan dari produsen non-OPEC juga terus meningkat. Chris Weston, Kepala Riset di Pepperstone, mengatakan, “Kemungkinan besar OPEC+ akan menunda pengurangan produksi sukarela hingga kuartal pertama 2025.”
Dari Amerika Serikat, data stok minyak mentah turut menjadi sorotan. Pekan lalu, stok minyak dilaporkan turun 5,94 juta barel, jauh lebih besar dari perkiraan analis yang memproyeksikan penurunan 600.000 barel.
Meski stabil, pasar minyak masih dibayangi ketidakpastian. Presiden terpilih Donald Trump berencana mengenakan tarif 25% untuk semua produk impor dari Meksiko dan Kanada. Namun, minyak mentah diperkirakan tidak akan masuk dalam daftar barang yang terkena tarif.
