Selasa, September 30, 2025
30.6 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Turun Usai IEA Pangkas Proyeksi Permintaan

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia turun pada penutupan perdagangan Selasa (15/4/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (16/4/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah Badan Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksi permintaan minyak global, mengikuti langkah serupa yang dilakukan OPEC.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent turun 21 sen atau 0,32% menjadi US$64,67 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) erpangkas 20 sen atau 0,33% ke posisi US$61,33 per barel, di New York Mercantile Exchange.

IEA memangkas proyeksi permintaan minyak dunia karena ketegangan perdagangan global yang makin memanas. Dalam laporan terbarunya, IEA memprediksi permintaan minyak tahun ini hanya akan naik 730.000 barel per hari. Angka ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 1,03 juta barel per hari. Untuk tahun depan, proyeksi permintaan juga direvisi turun menjadi 690.000 barel per hari.

Sebelumnya, OPEC juga memangkas proyeksi permintaan minyaknya karena ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang semakin menekan pasar energi global.

Bank UBS dari Swiss juga menurunkan proyeksi harga minyak Brent sebesar US$12 menjadi US$68 per barel. Analis UBS Giovanni Staunovo menyebutkan, “Jika perang dagang makin parah, skenario risiko terburuk kami, seperti resesi mendalam di AS dan perlambatan tajam di China, bisa membuat Brent diperdagangkan di kisaran US$40–US$60 per barel dalam beberapa bulan ke depan.”

BNP Paribas juga ikut memangkas proyeksi harga rata-rata minyak untuk tahun ini dan tahun depan. Dari sebelumnya US$65 per barel, kini direvisi menjadi US$58 per barel.

Meski demikian, pelemahan harga minyak tidak terlalu dalam karena mendapat sedikit dukungan dari komentar Presiden AS Donald Trump. Ia mengisyaratkan akan memberi keringanan terhadap tarif 25% atas impor mobil dari Meksiko dan negara lain. Pernyataan itu memberi harapan bagi pasar atas kemungkinan pelonggaran ketegangan dagang.

Selain itu, Menteri Energi AS Chris Wright menyebut pada Jumat lalu bahwa Amerika Serikat bisa menghentikan ekspor minyak Iran sebagai bagian dari tekanan terhadap program nuklir negara tersebut.

Sementara itu, data dari China menunjukkan impor minyak mentah negeri itu pada bulan Maret naik hampir 5% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan itu sebagian besar dipicu oleh meningkatnya pasokan minyak dari Iran.

Artikel Terkait

Emas Pecah Rekor! Investor Ramai Borong karena Isu Pemangkasan Suku Bunga & Kekhawatiran Shutdown AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencetak rekor baru pada...

Harga Minyak Turun 3% di Awal Pekan, Pasokan Global Diperkirakan Meningkat

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup turun...

Emas Dunia Menguat, Investor Yakin The Fed Akan Lanjutkan Pemangkasan Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru