STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia lanjutkan penguatan sekitar 2% pada penutupan perdagangan Jumat (22/7/2023) waktu setempat atau Sabtu (22/7/2023) WIB. Terangkatnya harga komoditas ini pada pekan lalu, menjadi kenaikan mingguan keempat secara beruntun.
Harga minyak mentah dunia terapresiasi lantaran ketegangan antara Rusia dan Ukrainan kian memanas sehingga menekan pasokan. Padahal, pasokan minyak mentah dunia sudah berkurang seiring pemotongan produksi yang dilakukan Arab Saudi dan Rusia. Di lain sisi, ekonomi global yang diperkirakan bisa lekas pulih dan tumbuh lebih cepat dapat meningkatkan permintaan terhadap minyak mentah dunia.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2023 ditutup menguat 1,42 dolar AS atau 1,9% menjadi 77,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2023 berakhir bertambah 1,43 dolar AS atau 1,8% menjadi 81,07dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sepanjang pekan lalu, harga minyak mentah WTI melesat 1,2% dan Brent menguat 2%.
Pada Jumat (21/7/2023) waktu setempat, genap empat hari berturut – turut Rusia menyerang fasilitas ekspor makanan Ukraina. Bukan hanya itu, Rusia juga menyita kapal-kapal yang melintas di Laut Hitam seiring meningkatnya ketegenagan di wilayah tersebut. Ini terjadi setelah Moskow menarik diri dari perjanjian koridor laut aman dengan PBB.
Terhentinya pasokan gandum dari Rusia dapat menekan distribusi etanol dan biofuel sehingga berpotensi memantik naiknya permintaan terhadap minyah mentah dunia.