STOCKWATCH.ID (BRASILIA) – Harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk Juni 2025 melonjak tajam ke level US$69,33 per barel. Angka ini naik signifikan dari posisi Mei 2025 yang tercatat sebesar US$62,75 per barel.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga tersebut melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 229.K/MG.03/MEM.M/2025 tertanggal 3 Juli 2025.
Kenaikan ICP ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah. Serangkaian serangan udara yang melibatkan Amerika Serikat, Iran, dan Israel memicu kepanikan pasar.
Iran juga mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur utama perdagangan minyak dunia. Ancaman ini membuat pelaku pasar khawatir terhadap kelancaran pasokan global.
“Adanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendukung terjadinya spekulasi dan sentimen pasar yang memperkuat lonjakan harga minyak dunia di pasar berjangka, akibat pembelian minyak untuk mengantisipasi kenaikan lebih lanjut,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tri Winarno di Brasilia, Brasil, Kamis (10/7).
Kondisi ini juga diperkuat oleh laporan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) edisi Juni 2025. Dalam laporan tersebut, OPEC merevisi naik proyeksi permintaan minyak dunia untuk kuartal III dan sepanjang tahun 2025 sebesar 0,14 juta barel per hari.
Di Amerika Serikat, permintaan minyak meningkat seiring dimulainya musim mengemudi atau driving season.
Faktor lainnya adalah pelemahan nilai tukar dolar AS sepanjang Juni 2025. Dolar yang melemah mendorong investor global beralih ke komoditas seperti minyak, sehingga permintaan meningkat.
“Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga minyak mentah bulan Juni 2025 adalah penurunan nilai tukar dolar AS di bulan Juni 2025 yang mendorong investor global untuk masuk ke komoditas minyak dan berdampak pada peningkatan permintaan minyak,” jelas Tri.
Selain itu, kesepakatan dagang antara AS dan China juga membawa sentimen positif ke pasar. Kedua negara sepakat memangkas tarif impor secara signifikan selama periode 14 Mei hingga 14 Agustus 2025.
Di kawasan Asia Pasifik, permintaan minyak juga meningkat, khususnya di China dan India. Kenaikan harga juga dipengaruhi oleh keputusan Saudi Aramco menaikkan Official Selling Price (OSP) untuk ekspor minyak ke Asia.
Kenaikan OSP ini disebabkan oleh kondisi marjin kilang regional yang kuat, yang membuat pasokan minyak ke Asia semakin bernilai tinggi.
Adapun rincian perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Juni 2025 dibandingkan Mei 2025, mengalami kenaikan sebagai berikut:
- Dated Brent naik sebesar US$7,24/bbl dari US$64,22/bbl menjadi US$71,46/bbl
- WTI (Nymex) naik sebesar US$6,39/bbl dari US$60,94/bbl menjadi US$67,33/bbl
- Brent (ICE) naik sebesar US$5,79/bbl dari US$64,01/bbl menjadi US$69,80/bbl
- Basket OPEC naik sebesar US$6,18/bbl dari US$63,62/bbl menjadi US$69,80/bbl
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$6,58/bbl dari US$62,75/bbl menjadi US$69,33/bbl.