Senin, September 15, 2025
27.7 C
Jakarta

Harga Minyak Naik, Pasar Masih Dibayangi Kekhawatiran Permintaan AS

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup naik pada akhir perdagangan Jumat (13/9/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (14/9/2025) WIB. Kenaikan ini dipicu oleh serangan drone Ukraina yang menghentikan aktivitas pengiriman di pelabuhan terbesar Rusia. Namun, penguatan harga tertahan oleh kekhawatiran lemahnya permintaan di Amerika Serikat.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent naik 62 sen atau 0,93% menjadi US$66,99 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bertambah 32 sen atau 0,51% mencapai US$62,69, di New York Mercantile Exchange.

Pada awal perdagangan, harga minyak melonjak setelah serangan drone di pelabuhan Primorsk di barat laut Rusia menghentikan kegiatan pemuatan minyak semalaman. Seorang pejabat dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengonfirmasi serangan tersebut.

Analis UBS Giovanni Staunovo menilai serangan itu bisa mengganggu pasokan energi Rusia. “Serangan terhadap infrastruktur energi Rusia berpotensi menekan ekspor minyak mentah dan produk olahan Rusia,” ujarnya.

Namun, kenaikan harga mulai memudar setelah pasar kembali fokus pada revisi data ketenagakerjaan AS serta inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. “Data ekonomi tidak mendukung reli. Tekanannya cenderung turun dan tren masih bearish,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penciptaan lapangan kerja dalam 12 bulan hingga Maret ternyata 911.000 lebih rendah dari perkiraan awal. Data terbaru juga menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,4% pada Agustus, kenaikan terbesar sejak Januari.

Pasar juga menunggu langkah pemerintahan Donald Trump terkait kemungkinan sanksi atau tarif baru untuk menekan penggunaan minyak Rusia oleh India dan China. “Jika tarif itu benar-benar merugikan ekspor ke India dan China, maka pasokan minyak Rusia akan berkurang dari pasar,” kata Kilduff.

Sehari sebelumnya, Brent turun 1,7% dan WTI melemah 2%.

Badan Energi Internasional (IEA) menyebut pasokan minyak global tahun ini berpotensi meningkat lebih cepat dari perkiraan, seiring rencana penambahan produksi oleh OPEC+ yang mencakup Rusia.

Namun, laporan OPEC sendiri tidak mengubah proyeksi permintaan minyak yang masih tinggi untuk tahun ini dan tahun depan. OPEC menilai perekonomian global masih menunjukkan tren pertumbuhan yang solid.

Sementara itu, tiga sumber Reuters mengungkapkan Adani Group, operator pelabuhan swasta terbesar di India, melarang kapal tanker yang terkena sanksi Barat masuk ke seluruh pelabuhan miliknya. Langkah ini berpotensi mengurangi pasokan minyak Rusia. India saat ini menjadi pembeli terbesar minyak Rusia yang dikirim lewat laut, sebagian besar diangkut menggunakan kapal yang terkena sanksi dari Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Inggris.

Artikel Terkait

Harga Emas Dunia Mendekati Rekor, Pasar Tunggu Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada akhir...

Harga Emas Mendekati Rekor, Didorong Lemahnya Pasar Tenaga Kerja AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia menahan penurunan pada akhir...

Harga Minyak Dunia Anjlok, Pasokan Banyak dan Permintaan AS Melemah

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia turun tajam...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru