STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia menguat pada akhir perdagangan Selasa (9/9/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (10/9/2025) WIB. Kenaikan ini terjadi setelah militer Israel mengklaim melakukan serangan terhadap pimpinan Hamas di Doha, ibu kota Qatar. Langkah ini memperluas kampanye militernya di Timur Tengah.
Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent naik 37 sen atau 0,56% menjadi US$66,39 per barel.
Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 37 sen atau 0,59% ke posisi US$62,63 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Qatar, sebagai salah satu eksportir energi terbesar dunia, mengecam keras serangan tersebut. Pemerintahnya menyebut tindakan itu “pengecut” dan melanggar hukum internasional.
Sejumlah negara besar langsung merespons. Iran, Uni Emirat Arab, Turki, dan Arab Saudi yang menjadi pemimpin de facto OPEC+ sama-sama mengecam aksi Israel.
Analis menilai langkah ini memperburuk ketegangan di kawasan. “Eskalasi ini bisa memicu lebih banyak negara Arab mengambil sikap lebih keras terhadap Israel,” kata analis StoneX, Alex Hodes.
Rystad Energy menilai serangan ini menghancurkan upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk menyelesaikan konflik Palestina. “Jalur negosiasi yang rapuh kini tampaknya tertutup, memperkecil peluang resolusi konflik dalam waktu dekat,” ujar Jorge Leon, Kepala Analisis Geopolitik Rystad.
Israel sendiri sudah dua tahun terakhir gencar menyerang Iran, Suriah, Lebanon, dan Yaman. Kampanye militernya di Palestina menurut otoritas lokal telah menewaskan lebih dari 64.000 orang. Israel berdalih tindakannya adalah bentuk pertahanan diri setelah Hamas menyerang pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang di Israel.
Kenaikan harga minyak sebenarnya sudah terlihat sebelum serangan ke Qatar. Pasar ditopang produksi OPEC+ yang lebih rendah dari perkiraan, ekspektasi China akan menambah stok minyak, serta kekhawatiran sanksi baru terhadap Rusia.
Trader minyak juga menanti laporan stok mingguan AS pada Rabu, serta laporan bulanan dari OPEC dan International Energy Agency pada Kamis. Ritterbusch and Associates menulis laporan itu akan jadi perhatian utama.
Selain itu, pasar juga mencermati rapat The Federal Reserve pekan depan. Ekspektasi pemangkasan suku bunga cukup tinggi karena data ketenagakerjaan AS direvisi turun tajam. Suku bunga yang lebih rendah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.