STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Senin (3/3/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (4/3/2025) WIB. Kenaikan ini terjadi setelah dolar AS melemah dan investor kembali berburu aset aman di tengah kekhawatiran tarif impor baru yang akan diterapkan Presiden AS, Donald Trump.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat naik 1,1% menjadi US$2.891,29 per ons troi. Sementara itu, emas berjangka AS melesat 1,9% ke posisi US$2.902,30 per ons troi.
“Saya rasa kita masih berada di pasar yang sangat bullish dan emas bisa naik jauh di atas US$3.000,” ujar Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist di RJO Futures. Ia menambahkan bahwa tarif impor dan potensi aksi balasan dari negara lain membuat bank sentral semakin agresif membeli emas.
Dolar AS mengalami tekanan dan turun lebih dari 1%. Pelemahan ini membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Sebelumnya, indeks dolar sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua minggu, tetapi kemudian terkoreksi.
Pasar kini menunggu keputusan Trump soal tarif impor dari Kanada dan Meksiko. Ia sebelumnya berjanji akan memberlakukan tarif 25%, tetapi keputusannya sempat ditunda selama satu bulan dan batas waktunya berakhir pada Selasa (4/3/2025). Trump juga mengancam akan menambahkan bea masuk 10% bagi produk asal China, yang jika diterapkan akan menaikkan total tarif menjadi 20%.
Selain isu tarif, investor juga menantikan laporan ketenagakerjaan AS, termasuk data ADP yang akan dirilis Rabu dan laporan non-farm payrolls pada Jumat. Hasil dari laporan ini akan memberikan petunjuk tentang arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Meskipun emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, kenaikan suku bunga cenderung mengurangi daya tarik emas karena tidak memberikan imbal hasil.
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Perak naik 1,9% menjadi US$31,75 per ons troi, platinum bertambah 0,8% ke US$954,60, dan paladium melonjak 3,1% menjadi US$947,75 per ons troi.
“Kami melihat ada peluang kenaikan lebih besar pada harga perak seiring dengan reli emas yang masih terus berlanjut, sementara produksi industri global menunjukkan tanda-tanda pemulihan moderat,” kata analis UBS dalam catatannya.
