STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan tiga saham emiten pada Kamis, 21 Agustus 2025. Saham yang terkena suspensi yaitu PT Pakuan Tbk (UANG), PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV), dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).
Suspensi berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sejak sesi I perdagangan 21 Agustus 2025 sampai pengumuman lebih lanjut. BEI menyebut penghentian dilakukan karena lonjakan harga kumulatif yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menegaskan keputusan ini untuk melindungi investor. “Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, dikutip Kamis (21/8/2025).
BEI meminta semua pihak yang berkepentingan selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan.
Saham UANG mencatat lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan Rabu, 20 Agustus 2024. Harga sahamnya melonjak 24,53% atau naik 130 poin ke level Rp660 per saham.
Sepanjang perdagangan, saham UANG dibuka di Rp615, sempat menyentuh level terendah Rp600 dan tertinggi Rp660. Kapitalisasi pasarnya tercatat Rp798,60 miliar. Dalam setahun terakhir, saham UANG sempat menyentuh titik tertinggi Rp1.125 dan terendah Rp197.
Saham MGLV juga mencatat kenaikan pada hari yang sama. Harga saham ditutup naik 8,81% ke level Rp1.050. Saham MGLV sempat dibuka di Rp970, menyentuh level tertinggi Rp1.060, dan terendah Rp970.
Kapitalisasi pasar MGLV tercatat Rp2 triliun dengan rasio price to earnings (P/E) 303,02 kali. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak dari level terendah Rp63 hingga titik tertinggi Rp1.060.
Saham BWPT tak kalah panas. Harga sahamnya melesat 19,23% ke level Rp155 atau naik Rp25 dibanding penutupan sebelumnya.
Perdagangan hari itu mencatat harga pembukaan di Rp134, sempat mencapai level tertinggi Rp172 dan terendah Rp129. Kapitalisasi pasar BWPT tercatat Rp4,89 triliun dengan rasio P/E 15,44 kali. Dalam setahun terakhir, saham BWPT menyentuh harga tertinggi Rp172 dan terendah Rp50.
