STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) siap melakukan pemecahan saham (stock split) pada Juli 2024. Rencana Perseroan ini telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang digelar pada Kamis (20/06/2024).
“Stock split ini akan dilakukan dengan rasio 1:2,” ujar Direktur Utama ALDO, Herwanto Sutanto, dalam paparan publik secara daring di Jakarta, Kamis (20/6/2024). Artinya, setiap satu saham lama dengan nominal Rp100 akan dipecah menjadi dua saham baru dengan nominal Rp50. Akibat pemecahan saham ini, jumlah saham yang beredar akan meningkat dari 1.350.356.872 saham menjadi 2.700.713.744 saham.
Rencana stock split ini telah mendapatkan persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia pada 26 April 2024. Prakiraan tanggal pelaksanaan stock split adalah 8 Juli 2024.
Tujuan utama dari pemecahan saham ini adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di pasar. Dengan nominal saham yang lebih kecil, diharapkan saham ALDO menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel, sehingga meningkatkan volume perdagangan.
Perusahaan juga menegaskan bahwa hingga saat ini, mereka belum memiliki rencana aksi korporasi lain yang berpengaruh terhadap jumlah saham dan struktur permodalan dalam jangka waktu enam bulan setelah pelaksanaan stock split.
Kinerja Positif
ALDO mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 23,9% menjadi Rp483,85 miliar pada kuartal pertama 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama ALDO, Herwanto Sutanto, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan terkini, penjualan segmen Kertas ALDO mengalami peningkatan signifikan sebesar 28,8%, mencapai Rp391 miliar. Sementara itu, segmen Kimia ALDO, yang terdiri dari divisi bahan kimia dan polimer, tumbuh sebesar 6,9%, menghasilkan penjualan hingga Rp93 miliar.
Laba kotor perusahaan juga meningkat signifikan, dari Rp79,8 miliar pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp 125,8 miliar pada kuartal pertama 2024, naik sebesar 57,7%. Laba bersih perusahaan mengalami lonjakan drastis dari Rp1,3 miliar menjadi Rp13,1 miliar.