Selasa, Agustus 5, 2025
28.2 C
Jakarta

Harga Saham Maja Agung Latexindo Turun 5,88% pada Perdagangan Perdana

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/12), hingga pukul 09.01 WIB, turun Rp10 (5,88%) menjadi Rp160, dari harga penawaran perdana Rp170 per saham.

Menurut data RTI, hingga waktu tersebut di atas, volume perdagangan saham SURI di Pasar Reguler BEI mencapai 34,09 juta unit senilai Rp6,67 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 2.447 kali. Saham SURI dicatatkan di Papan Pengembangan BEI. Harga saham SURI terpantau bergerak di kisaran Rp160-174 per unit. SURI menjadi emiten ke-79 yang tercatat di Bursa pada 2023.

Menurut pengumuman BEI, Kamis (7/12), sebanyak 6,334 miliar saham SURI bernominal Rp20 per unit itu dicatatkan di BEI. Ini terdiri atas 5,067 miliar unit saham pendiri, dan 1,266 miliar saham penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Sebelumnya, Imelda, Direktur Utama SURI, mengemukakan, SURI menawarkan sebanyak 1,26 miliar saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga IPO yang ditetapkan sebesar Rp170 per saham, perusahaan yang memproduksi sarung tangan latex ini meraup dana segar sebesar Rp215,36 miliar.

“Dana dari aksi korporasi tersebut sebesar Rp 215,36 miliar, di mana penggunaan dananya sebagian besar untuk menunjang dana belanja modal (capex) yang diproyeksikan dapat meningkatkan penjualan dan laba perseroan,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (7/12).

Sedangkan, alokasi capex sebesar 3,11% akan digunakan manajemen untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah, dan sekitar 1,53% akan digunakan untuk pengembangan software penunjang operasional. Berikutnya, dana hasil IPO sekitar 50,55% untuk operational expenditure (opex), dengan rincian sebagai berikut, 9,61% untuk penambahan daya listrik di area pabrik, dan 40,49% untuk modal kerja.

“Dana dari hasil IPO sekitar 49,45% setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai capital expenditure (capex). Secara rinci, 20,26% untuk pengembangan bangunan gudang, pabrik, dan kantor. Lalu, 24,55% rencananya akan digunakan untuk penambahan dan remodifikasi mesin produksi yang dimiliki,” ujarnya.

Artikel Terkait

BEI Cabut Suspensi, Saham DCII dan Emiten Ini Kembali Bisa Diperdagangkan Mulai Besok!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka...

Pertahankan Kendali, Victoria Investama Serok 1,15% Saham BVIC, Habiskan Duit Segini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Victoria Investama Tbk (VICO), pemegang...

SMMA Siap Investasi di Asuransi Jiwa Generali Indonesia,  Setor Duit Segini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Sinar Mas Multiartha Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru