STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Pasar obligasi di Indonesia terus menunjukkan geliat positif. Hingga 4 September 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sudah ada 126 emisi dari 66 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp145,5 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyebut saat ini pipeline penerbitan obligasi masih cukup ramai. “Sampai 4 September 2025 terdapat 14 emisi dari 12 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline,” ujarnya di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Pipeline tersebut berasal dari berbagai sektor. Rinciannya, 1 perusahaan dari basic materials, 3 dari energy, 5 dari financials, 1 dari infrastructures, dan 2 dari properties & real estate. Sementara sektor consumer cyclicals, consumer non-cyclicals, healthcare, industrials, technology, serta transportation & logistic belum tercatat.
Jika dilihat dari komposisi sektor, kontribusi terbesar pipeline obligasi datang dari financials sebesar 33,3%. Disusul basic materials, energy, properties & real estate masing-masing 20%. Adapun sektor infrastructures menyumbang 6,7%.
Di sisi lain, kondisi pasar obligasi juga ikut mendukung optimisme tersebut. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengungkapkan indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,62% secara month-to-date (mtd) atau 8,40% year-to-date (ytd) ke level 425,63.
“Yield SBN rata-rata turun 16,95 basis poin mtd, sementara secara ytd sudah turun 58,05 basis poin,” jelas Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2025 secara daring, di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Pergerakan investor asing juga memperlihatkan tren positif. Per 29 Agustus 2025, investor non-resident mencatatkan net buy Rp18,14 triliun secara mtd, atau total Rp77,21 triliun sepanjang tahun berjalan di pasar obligasi negara.
Namun untuk obligasi korporasi, pergerakan asing masih cenderung keluar. Investor non-resident mencatatkan net sell Rp0,07 triliun secara mtd, atau total net sell Rp1,15 triliun sepanjang tahun ini.
