STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ini (03-07 Februari 2025) bergerak di zona merah dan bahkan cenderung merosot menjauh dari level 7.000. Panic selling selama sepekan ini dipicu oleh aksi jual atas sebagian besar saham terutama saham-saham berkapitalisasi besar (big cap).
Selama sepekan ini, investor asing banyak menjual saham perusahaan besar Indonesia seperti Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) selama periode 03 hingga 07 Februari 2025.
Saham BMRI menempati posisi pertama (penjualan tertinggi) sebagai saham yang banyak dijual oleh investor asing. Data RTI Business mencatat nilai penjualan oleh investor asing terhadap saham BMRI sebesar Rp2,2 triliun.
Kemudian diikuti oleh saham bank berkapitalisasi jumbo yaitu BBCA mencatat penjualan bersih Rp901,6 miliar. Posisi ketiga ditempati oleh saham GOTO senilai Rp170,2 miliar, lalu saham Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar Rp131,6 miliar.
Berikut, saham Astra International Tbk (ASII), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat transaksi jual bersih oleh investor asing masing-masing sebesar Rp112,4 miliar, Rp70,2 miliar dan Rp64,8 miliar.
Kemudian saham Kalbe Farma Tbk (KLBF), Indosat Tbk (ISAT) dan Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatat transaksi jual bersih oleh investor asing masing-masing sebesar Rp40,2 miliar, Rp38,5 miliar dan Rp34,2 miliar.
Meskipun ada aksi jual besar-besaran dari investor asing pada beberapa saham, mereka juga memborong saham lain seperti Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp427,3 miliar. Posisi kedua ditempati saham Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) senilai Rp142,8 miliar, lalu Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp75,7 miliar, Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)sebesar Rp55 miliar dan Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) senilai Rp45,3 miliar.
Saham lain yang juga diincar olehh investor asing adalah saham Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) senilai Rp43,5 miliar, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebesar Rp36,8 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp32 miliar, Semen Indonesia Tbk (SMGR) sebesar Rp29,5 miliar, dan Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) senilai Rp27,7 miliar. (yan)