STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencetak laba sebesar Rp1,81 triliun (Rp38,93 per saham) pada Januari-Juni 2024, tumbuh 18,05% jika dibandingkan Rp1,52 triliun ( Rp32,87 per saham) pada periode sama 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024 yang diumumkan di Jakarta, Rabu (31/7/2024), penjualan bersih emiten farmasi beraset Rp28,56 triliun per Juni 2024 itu meningkat 7,57% menjadi Rp16,33 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp15,17 triliun pada Januari-Juni 2023.
Pendapatan KLBF pada enam bulan pertama 2024 berasal dari penjualan di pasar domestik (obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik) sebesar Rp15,51 triliun (94,95%), sedangkan ekspor obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik menyumbang Rp823,15 miliar.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan KLBF juga naik 9,52% menjadi Rp9,86 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp9,05 triliun pada Januari-Juni 2023. Namun, laba kotor emiten produsen farmasi ini tumbuh 4,72% jadi Rp6,46 triliun pada semester I 2024 dibandingkan Rp6,17 triliun pada semester I 2023.
Di sisi lain, beban penjualan KLBF naik 0,64%, dari Rp3,20 triliun, menjadi Rp3,22 triliun pada Januari-Juni 2024. Beban operasi lainnya KLBF turun 79,9% jadi Rp27,35 miliar, dari Rp136,24 miliar, beban umum dan administrasi turun jadi Rp731,6 miliar serta beban bunga dan keuangan turun 24,57% ke Rp37,75 miliar.
Akumulasi penurunan berbagai beban di atas mendorong laba sebelum pajak emiten produsen farmasi itu tumbuh sebesar 22,06% jadi Rp2,36 triliun pada Januari-Juni 2024 dibandingkan Rp1,93 triliun pada Januari-Juni 2023. (konrad)