STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil mencatatkan kontrak baru hingga Desember 2023 sebesar Rp 6,7 triliun, naik 28,7% dibandingkan Rp5,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dominasi kontrak baru berasal dari PPRE sendiri, dengan sumbangan sebesar Rp 4,9 triliun atau 74% dari total nilai kontrak.
Sektor jasa pertambangan menjadi andalan PPRE, menyumbang 66% atau sekitar Rp4,4 triliun dari total nilai kontrak baru. Angka tersebut meningkat sebesar 11% jika dibandingkan di periode yang sama tahun lalu yaitu 55% pada sektor jasa pertambangan.
Hal ini menandakan keberhasilan strategi fokus pada sektor tersebut. “Potensi pasar di sektor tambang yang masih sangat besar kedepannya menjadikan semangat dan motivasi kami untuk terus meningkatkan nilai kontrak baru,” ujar I Gede Upeksa Negara, Direktur Utama PPRE, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Pada akhir tahun 2023, Perusahaan Jasa Konstruksi Sipil dan Tambang terintegrasi yang berbasis pada alat berat di Indonesia itu, berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp923,2 miliar. ini dominasi proyek jasa pertambangan sebesar Rp574,5 miliar. Konstruksi sipil smencapai Rp163,4 miliar, lini bisnis supporting sebesar Rp28 miliar serta tambahan pekerjaan pada proyek civil work melalui anak usaha PT LMA Rp157,1 miliar.
Target pertumbuhan kontrak baru tahun 2024 diperkirakan antara 15%-20%, dengan sektor jasa pertambangan tetap menjadi fokus utama. “Kami juga akan tetap bersinergi dengan PTPP sebagai induk Perusahaan pada bisnis jasa konstruksi khususnya infrastruktur,” tambah I Gede Upeksa Negara.
PPRE juga akan terus memperkuat kinerja keuangan dengan produk-produk unggul yang mengedepankan kualitas, keselamatan, dan manajemen risiko. Tujuannya adalah untuk menciptakan laba maksimal demi pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
Â