Senin, November 3, 2025
33.4 C
Jakarta

Kinerja Belum Pulih, Kimia Farma (KAEF) Rugi Rp179,7 Miliar di Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-Kinerja keuangan emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi yakni PT  Kimia Farma Tbk (KAEF) tampak masih belum pulih. Memang, manajemen Perseroan mampu menekan kerugian pada sembilan bulan 2025 cukup signifikan. Namun, jajaran Direksi rupanya belum berhasil membalikan keuangan KAEF dari rugi menjadi laba pada Januari-September 2025.

Buktinya, selama sembilan bulan 2025, KAEF masih menderita kerugian bersih Rp179,73 miliar, turun 57,39% dari rugi Rp421,83  miliar pada periode sama 2024.

Kerugian KAEF, menurut laporan keuangan per September 2025  yang diumumkan Sabtu, 01 November 2025, disebabkan antara lain, oleh penjualan bersih Perseroan yang merosot sebesar 10,88% menjadi Rp7,08 triliun pada Januari-September 2025, dari Rp7,86 triliun di Januari-September 2024.

Penurunan penjualan KAEF di sembilan bulan 2025 didominasi oleh penjualan produksi pihak ketiga yang meliputi obat ethical , jasa klinik, lab klinik, dan alkes dan lain-lain, obat over the counter (OTC), serta obat generik  yang turun sebesar 15,3% menjadi Rp4,73 triliun, dibanding Rp5,58 triliun pada sembilan bulan 2024.

Penurunan penjualan disertai berkurangnya, beban pokok penjualan sebesar 17,19% menjadi Rp4,56 triliun, dari Rp5,51 triliun pada Januari-September 2024. Ini mendorong aba kotor emiten BUMN farmasi itu naik 3,88% menjadi  Rp2,44 triliun pada Januari-September  2025 dari  Rp2,35 triliun pada periode sama 2024.

Di sisi lain, beban usaha Perseroan juga turun 9,35%, dari Rp2,65 triliun pada Januari-September 2024, jadi Rp2,40 triliun periode sama I2025. Alhasil, KAEF membukukan laba usaha Rp99,14 miliar di Januari-September 2025. Di periode yang sama t 2024, emiten farmasi milik pemerintah ini rugi usaha Rp197,6 miliar.

Dari sisi neraca keuangan, KAEF memiliki total aset sebesar Rp14,91 triliun, turun 0,37% dari Rp14,96 triliun per Desember 2024. Jumlah liabilitas dan ekuitas KAEF per September 2025, masing-masing sebesar Rp11,71 triliun dan Rp3,19 triliun.

Kendati kinerja keuangan belum pulih, saham KAEF  di Bursa Efek Indonesia cukup aktif ditransaksikan oleh investor. Animo investor terhadap saham emiten BUMN farmasi ini cukup tinggi. Selama perdagangan 1 sampai dengan 31 Oktober 2025, harga saham KAEF naik sebesar 10%, dari Rp550 menjadi Rp605 per saham. Harga terendah saham KAEF sebesar Rp500 dan harga tertinggi di Rp680. (konrad)

- Advertisement -

Artikel Terkait

VENTENY Kantongi Pendanaan US$5,5 Juta untuk Dukung Pemberdayaan Perempuan dan UMKM di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY)...

Fundamental Kokoh, Pendapatan dan Laba MNC Kapital (BCAP) Kompak Tumbuh di Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT MNC Kapital Indonesia Tbk...

Pendapatan Merosot 12,5%, Laba ABM Investama Anjlok 62% di Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT ABM Investama Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru