STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – BTN Syariah mencatat kinerja cemerlang sepanjang 2024. Menjelang rencana pemisahan (spin-off) menjadi bank umum syariah pada 2025, unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk(BBTN) ini menunjukkan pertumbuhan bisnis yang solid.
Laba bersih BTN Syariah melonjak 24,2% secara tahunan (yoy) menjadi Rp872 miliar pada akhir 2024. Padahal, di tahun sebelumnya, laba bersihnya hanya Rp702 miliar.
Peningkatan ini ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang naik signifikan. Total pembiayaan yang disalurkan BTN Syariah mencapai Rp44 triliun, naik 18,3% yoy dari Rp37 triliun pada 2023.
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh dua digit. Perolehan DPK BTN Syariah naik 18,7% yoy menjadi Rp50 triliun.
Kinerja gemilang ini berdampak pada total aset BTN Syariah yang mencapai Rp61 triliun, naik 11,6% dari Rp54 triliun pada 2023.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, optimistis BTN Syariah akan menjadi pemain kuat di industri perbankan syariah. “Pertumbuhan bisnis syariah yang pesat selama tahun 2024 menjadi modal yang kuat bagi unit usaha syariah BTN dalam persiapannya menjadi entitas bank syariah baru. Kami optimistis BTN Syariah akan menjadi pesaing kuat di industri perbankan syariah dengan expertise-nya di bidang pembiayaan perumahan berbasis syariah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).
Dengan pertumbuhan yang agresif ini, BTN Syariah semakin siap berdiri sendiri sebagai bank syariah mandiri. Transformasi besar ini diharapkan mampu membawa BTN Syariah ke level yang lebih tinggi di industri perbankan nasional!