STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan kinerja keuangan solid pada kuartal III 2025. Pendapatan maupun laba Perseroan kompak mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, IPCC mencatatkan laba bersih sebesar Rp190,30 miliar pada Januari-September 2025, tumbuh 28,42% dibanding Rp140,08 miliar pada periode sama tahun 2024. Adapun pendapatan bersih Perseroan meningkat sebesar 12,67% menjadi Rp660,24 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp585,98 miliar.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi dalam siaran pers, Rabu 29 Oktober 2025 mengungkapkan, pencapaian kinerja keuangan tersebut selaras dengan roadmap perseroan tahun 2025 yang berfokus pada integrasi layanan dan peningkatan konektivitas. Hal ini sekaligus mencerminkan komitmen IPCC dalam menjalankan bisnis yang tumbuh, mengedepankan inovasi dan berkelanjutan.
“Kami yakin dapat melewati tahun 2025 dengan pertumbuhan di atas 20%. Keyakinan ini didukung oleh upaya kami dalam menjaga fundamental bisnis yang kuat dan tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya.
Sugeng menambahkan, IPCC terus mendorong berbagai strategi dan inovasi bisnis, seperti optimalisasi dan digitalisasi layanan, perluasan pasar melalui kerja sama dengan para carmaker, serta penerapan pola kerja yang lebih efisien dan terintegrasi. Menurut Sugeng, implementasi inovasi strategi bisnis dan komersial dilakukan Perseroan melalui tagline “Integrated Auto Solutions” .
Langkah ini, lanjutnya, bertujuan untuk menghadirkan solusi lengkap bagi ekosistem logistik terminal kendaraan yang memberikan nilai tambah bagi para pengguna jasa. “Semua langkah ini kami lakukan untuk memberikan nilai tambah dan pengalaman terbaik bagi pelanggan dalam ekosistem logistik terminal kendaraan”, tambah Sugeng.
Wing Megantoro, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko IPCC menjelaskan, pendapatan Perseroan terbesar dari segmen kargo CBU dengan kontribusi 77% dari total pendapatan Rp660 miliar. Pencapaian ini seiring transformasi dan optimalisasi operasi melalui sistem PTOS-C secara full pada tahun 2025 di Terminal Internasional dan Domestik IPCC Branch Jakarta, digitalisasi proses keuangan berbasis ERP (Enterprise Resource Planning).
“Kinerja IPCC menunjukkan pertumbuhan yang tangguh dan ditunjang fundamental yang kuat serta tidak memiliki kewajiban pembiayaan pada perbankan (debt free company),” katanya.
Hal ini, lanjutnya, tercermin dari peningkatan aset sekitar 4,21% dari Rp1,85 triliun pada akhir tahun 2024 menjadi Rp1,93 triliun pada sembilan bulan 2025 yang ditunjang kenaikan aset lancar sebesar 15,8% dari Rp901,44 Miliar pada akhir Desember 2024 menjadi Rp1,04 Triliun per September 2025. (konrad)
