Jumat, Agustus 8, 2025
29.6 C
Jakarta

Laba SBMA Melejit 26,84%, Pendapatan Juga Naik di Semester I-2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mencetak pertumbuhan laba bersih 26,84% pada semester I-2025. Kenaikan ini mendorong kinerja perusahaan tetap solid di tengah persaingan industri gas industri dan energi.

Laporan keuangan interim per 30 Juni 2025 mencatat laba bersih SBMA sebesar Rp6,71 miliar. Angka ini naik dari Rp5,29 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba per saham dasar juga ikut naik dari Rp5,70 menjadi Rp7,22.

Pendapatan usaha selama enam bulan pertama 2025 mencapai Rp67,17 miliar. Nilai ini meningkat 10,56% dibanding Rp60,75 miliar pada semester I-2024. Pendapatan tersebut terdiri dari penjualan produk sebesar Rp65,39 miliar dan pendapatan jasa sebesar Rp1,77 miliar.

Peningkatan pendapatan turut mendorong laba kotor naik menjadi Rp33,99 miliar. Sebelumnya, laba kotor tercatat Rp30,80 miliar pada periode yang sama tahun lalu atau tumbuh 10,37%.

Direktur Operasional SBMA, Julianto Setyoadji, menjelaskan komposisi pendapatan berasal dari dua sumber utama, yaitu produk dan jasa. Menurutnya, beberapa sektor tambang tetap menjadi pasar yang menjanjikan bagi SBMA.

“Eksistensi perusahaan yang kuat juga ini memberikan dampak adanya customer seperti PKT dan PT Badak yang telah menambah permintaan varian produk Liquid,” ujar Julianto dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (7/8/2025).

Julianto menambahkan, perusahaan terus melakukan optimalisasi aset dan penguatan di wilayah-wilayah tambang baru. Salah satunya di Kalimantan Tengah, yang mulai tumbuh sebagai pasar baru.

“Hal ini juga tidak terlepas dari arahan dan pandangan yang disampaikan komisaris utama menjadi perusahaan yang terus berkembang dengan tetap memberikan pelayanan terbaik menjadi dasar operasional untuk terus tumbuh dan menjaga kepercayaan pelanggan,” jelasnya.

Beberapa pelanggan besar SBMA antara lain PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Sanggar Sarana Baja, PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Pama Persada Nusantara, dan PT Kaltim Prima Coal. Perusahaan-perusahaan ini bergerak di sektor pertambangan dan energi.

Pendapatan jasa SBMA sebagian besar berasal dari layanan pengiriman barang di luar harga produk dan jasa servis lainnya.

Dari sisi neraca, total aset per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp290,45 miliar. Angka ini sedikit meningkat 0,16% dibanding akhir tahun 2024 yang sebesar Rp289,97 miliar. Total ekuitas juga naik 2,95% dari Rp227,89 miliar menjadi Rp234,61 miliar.

“Laporan keuangan ini mencerminkan manajemen yang efektif dan operasional yang kuat, menempatkan SBMA pada posisi yang baik untuk melanjutkan tren pertumbuhan positif di paruh kedua tahun 2025,” pungkas Julianto.

 

Artikel Terkait

Bocoran Kinerja BTN Semester I 2025, Laporan Keuangan Dirilis Sebelum Akhir Bulan!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Ini Cara Aktivasi Rekening Dormant BNI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru