STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih mencatat rugi sebesar Rp5,46 triliun pada 2024. Angka ini turun 94% dibandingkan rugi GOTO tahun 2023 yang mencapai Rp90,5 triliun.
Sepanjang 2024, Grup GoTo mencatatkan pendapatan bersih Rp15,89 triliun, naik 8% dari tahun 2023 sebesar Rp14,78 triliun. Meski begitu, jumlah aset Grup GoTo tercatat Rp43 triliun pada 2024, turun dari sebesar Rp54 triliun pada 2023.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan, sepanjang 2024 perseroannya terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangi persaingan dan menjangkau banyak konsumen. GoTo Group melihat ada peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun.
“Kami mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025 seiring dengan strategi ekosistem kami yang terus terbukti efektif,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/3/2025).
Patrick mengatakan GoTo Group ke depan akan memperkuat bisnis melalui berbagai inovasi, baik operasional maupun di level produk. Langkah ini, untuk meningkatkan pendapatan, efisiensi biaya, dan layanan yang lebih terarah.
Sementara itu, Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan, perbaikan pada pendapatan ini mencerminkan profitabilitas dari perseroannya. Selain itu, pendapatan yang bertambah ini juga hasil dari efektivitas strategi pengelolaan biaya yang diterapkan di seluruh lini bisnis.
Simon mengatakan, pondasi keuangan yang sehat ini akan memperkuat posisi GoTo di 2025 untuk menjalankan strategi bisnis. Sepanjang 2024, kas rutin tetap satu Grup Goto turun 3%, sementara biaya kas rutin korporasi turun 34%.
“GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid. Hingga 31 Desember 2024, Grup Goto memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp21 triliun atau setara US$1,3 miliar, kata Simon.
Memasuki tahun 2025, GoTo berada di jalur yang tepat untuk terus bertumbuh dan mencapai profitabilitas, dengan memanfaatkan nilai ekosistemnya yang terhubung secara unik.
Dengan menyesuaikan produk untuk berbagai demografi dan preferensi pengguna serta menggunakan platformnya untuk menyediakan layanan yang lebih terarah bagi basis penggunanya, Perseroan menargetkan untuk menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia dengan lebih efisien.
“Perseroan saat ini memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini,” katanya.