STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Astra International Tbk (ASII) mencatat laba bersih sebesar Rp24,47 triliun selama sembilan bulan pertama 2025. Angka ini turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp25,85 triliun.
Meski secara total laba menurun, segmen jasa keuangan justru menjadi salah satu penopang kinerja grup dengan pertumbuhan 8% menjadi Rp6,73 triliun dari Rp6,23 triliun pada tahun lalu.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, menjelaskan peningkatan laba di segmen jasa keuangan disebabkan oleh pertumbuhan portofolio pembiayaan konsumen yang solid. “Laba bersih divisi Jasa Keuangan Grup meningkat 8% menjadi Rp6,7 triliun, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan nilai portofolio pembiayaan yang meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Nilai pembiayaan baru di bisnis pembiayaan konsumen naik 5% menjadi Rp85,6 triliun, tidak termasuk dealer financing. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan yang kuat pada pembiayaan multiguna.
Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 4% menjadi Rp1,8 triliun. Sementara itu, PT Federal International Finance (FIF) yang bergerak di pembiayaan sepeda motor mencatat kenaikan laba 5% menjadi Rp3,5 triliun.
Perusahaan pembiayaan yang fokus pada alat berat juga mencatat peningkatan nilai pembiayaan baru sebesar 14% menjadi Rp11,2 triliun, meski kontribusi laba bersihnya turun 1% menjadi Rp169 miliar.
Dari lini asuransi, PT Asuransi Astra Buana mencatat peningkatan laba bersih 7% menjadi Rp1,2 triliun berkat naiknya pendapatan underwriting dan hasil investasi. Namun, perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra, justru mengalami penurunan premi bruto 26% menjadi Rp3,3 triliun.
Secara keseluruhan, meski laba bersih Astra turun 5% secara tahunan, kinerja solid di segmen jasa keuangan menunjukkan ketahanan bisnis Grup Astra di tengah dinamika ekonomi tahun 2025.
