STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA), emiten multinasional yang memproduksi minyak nabati dan minyak khusus untuk industri makanan dan perdagangan umum mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp153,57 miliar (Rp258 per saham) pada 2023, turun 30,42% dibandingkan sebesar Rp220,70 miliar (Rp371 per saham) pada 2022.
Penurunan laba di atas, antara lain disebabkan oleh kenaikan total beban usaha CEKA sebesar 44,55%, dari Rp139,38 milia pada 2022 menjadi Rp201,48 miliar pada 2023. Peningkatan beban ini terutama berasal dari kenaikan beban penjualan CEKA sepanjang tahun 2023.
Penurunan laba, menurut laporan keuangan CEKA per Desember 2023 yang diumumkan, Selasa (19/3/2024), terjadi di tengah peningkatan pendapatan kontrak dengan pelanggan sebesar 3,26%, dari Rp6,14 triliun pada 2022 menjadi Rp6,34 triliun.
Seiring pendapatan, beban pokok juga meningkat 4,02%, dari Rp5,72 triliun menjadi Rp5,95 triliun. Hal ini menyebabkan laba kotor CEKA tergerus 7,85%, dari Rp421,60 miliar pada 2022 menjadi Rp388,51 miliar pada 2023.
Peningkatan beban usaha sebesar 44,55% di atas menyebabkan laba usaha emiten beraset Rp1,89 triliun per 31 Desember 2023 ini merosot 33,73%, dari Rp282,22 miliar pada 2022 menjadi Rp187,03 miliar pada 2023.