STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) atau disebut ASPRA yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (08/7/2025), hingga pukul 09.08 WIB, naik Rp16 (12,90%) menjadi Rp140, dari harga penawaran perdana Rp124 per saham.
Menurut data RTI, hingga waktu tersebut, saham ASPR dibuka di harga Rp151 per unit dan bergerak di kisaran Rp135-152 per unit. Volume perdagangan saham ASPR di Pasar Reguler BEI mencapai 217,03 juta unit senilai Rp30,76 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 22.303 kali.
Menurut pengumuman BEI, dikutip Selasa (08/7/2025), sebanyak 2,712 miliar saham ASPR bernominal Rp25 setiap saham ini dicatatkan di BEI pada Selasa (08/7/2025). Jumlah ini terdiri atas 1,90 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 812 juta saham IPO. Saham ASPR dicatatkan di Papan Pengembangan BEI.
Ricky Winoto, Direktur Utama ASPR, mengemukakan, pencatatan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi Perseroan menjadi perusahaan terbuka yang siap bersaing di kancah nasional maupun regional.
“Dana yang berhasil dihimpun Perseroan dari IPO ini mencapai Rp100,69 miliar, atau mewakili 29,94% dari modal disetor penuh setelah IPO,” katanya dalam seremoni pencatatan saham ASPR di Gedung BEI, Selasa (08/7/2025).
Ricky menyampaikan, dana hasil IPO akan digunakan Perseroan untuk dua fokus utama, sekitar Rp46,6 miliar akan dialokasikan untuk pembelian mesin-mesin baru, guna mendukung segmen makanan, minuman, kosmetik, farmasi, hingga kimia.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku seperti PET dan PP, serta biaya operasional pendukung ekspansi kapasitas. Dengan penambahan mesin tersebut, ASPR menargetkan peningkatan kapasitas produksi secara signifikan dan efisiensi dalam memenuhi permintaan pasar nasional, khususnya di Pulau Jawa yang menjadi pusat distribusi utama.
Ricky juga menyampaikan rasa Syukur dan terima kasih. “Kami sangat bersyukur atas pencapaian penting ini dan menyampaikan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia,serta Kustodian Sentral Efek Indonesia, para Penjamin Emisi Efek, seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan proses IPO ini. Kami berharap, langkah IPO ini dapat menjadi pijakan strategis dalam memperkuat struktur permodalan dan mempercepat akselerasi pertumbuhan bisnis Perseroan ke depan,” katanya.
Sebagai catatan, ASPR didirikan pada tahun 1991 dan berbasis di Surabaya. Perseroan memproduksi dan memasarkan kemasan plastik rigid untuk berbagai sektor industri dengan pendekatan B2B, serta mendistribusikan produk melalui jaringan distributor resmi ke berbagai kota besar di Indonesia.
Perseroan telah berkiprah lebih dari 30 tahun di industri kemasan plastik, memproduksi berbagai jenis rigid packaging seperti botol, toples, kemasan cat, hingga kemasan untuk sektor farmasi, kosmetik, dan peternakan.
Dengan dua fasilitas produksi di Surabaya dan Pasuruan, Perseroan mengandalkan teknologi injection molding dan stretch blow molding serta dilengkapi sertifikasi ISO 9001:2015, HACCP, dan HALAL.Serta PT Asia Pramulia Tbk juga telah bersertifikasi ISO 22000:2018 pada tahun 2025.
Perseroan juga mengedepankan prinsip keberlanjutan melalui pengembangan produk gallon bebas BPA menjadi pelopor dalam memproduksi galon aman konsumsi sesuai dengan regulasi BPOM terbaru yang berlaku sejak April 2024.
Dengan semangat inovasi, tanggung jawab lingkungan, dan komitmen terhadap standar mutu, ASPR siap melangkah menuju pertumbuhan jangka panjang dan menjadi pemimpin industri kemasan plastik di Indonesia.