Kamis, Oktober 9, 2025
27.7 C
Jakarta

Melejit 14,2%, Laba Bersih BNI Sentuh Rp20,9 triliun pada 2023

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,2% menjadi Rp20,9 triliun pada 2023. Hal ini menunjukkan kinerja solid bank tersebut dalam menghadapi berbagai tantangan eksternal yang meliputi peningkatan risiko geopolitik, tingginya inflasi, serta perlambatan ekonomi di sejumlah negara. Demikian disampaikan oleh Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/1/2024).

Menurut Novita, capaian laba bersih di atas antara lain ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit sepanjang tahun 2023 sebesar 7,6% Year on Year (YoY), mencapai total Rp695 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, termasuk korporasi blue chip baik swasta maupun BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak.

“Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3% YoY, blue chip BUMN tumbuh 11,8% YoY, kredit konsumer tumbuh 13,6% YoY, serta Perusahaan Anak yang tumbuh 134% YoY,” ujarnya.

Pada 2023, kontribusi Perusahaan Anak, seperti BNI Finance dan hibank, berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan. BNI Finance, misalnya, mencatat peningkatan kredit konsumer sebesar 1.211% YoY menjadi Rp2,4 triliun, dengan new booking mencapai Rp2,7 triliun.

Sementara hibank mencatat pertumbuhan kredit segmen UMKM sebesar 94% YoY. Perusahaan Anak lainnya seperti BNI Sekuritas Group, BNI Life dan BNI Ventures juga turut memberikan kontribusi kepada BNI secara konsolidasi sehingga ke depannya akan menjadi new dan future growth engine bagi BNI Group.

“Berdasarkan sektor ekonomi, seluruh sektor secara umum tumbuh positif dengan kontributor terbesar antara lain dari sektor perdagangan, industri manufaktur, energi, dan jasa dunia usaha,” kata Novita.

Ia mengatakan, tidak hanya dari sisi pertumbuhan, kualitas aset BNI juga membaik dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) menjadi 2,14% dan rasio Loan at Risk (LaR) sebesar 12,9% pada akhir tahun 2023.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 5,4%, mencapai Rp810,73 triliun, dengan rasio Current Account Savings Account (CASA) yang kokoh di posisi 71,2%.

Pendapatan non-bunga ikut memberikan dorongan positif pada profitabilitas BNI. Dengan pertumbuhan sebesar 6,6% YoY, pencapaian pendapatan non-bunga selama satu tahun silam mencapai Rp21,47 triliun. Dorongan ini berasal dari segmen business banking dan consumer yang dijawab oleh berbagai channel digital.

Dengan kinerja positif yang diraih di tahun 2023, BNI optimis untuk terus meningkatkan produktivitas, inovasi, dan ekspansi global. Novita menegaskan bahwa proses transformasi yang tengah dilakukan semakin memberikan outlook positif terhadap kinerja ke depan, serta menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan terhadap fundamental kinerja Perseroan.

Artikel Terkait

Dolar AS Menguat, Yen dan Euro Melemah di Tengah Ketidakpastian Politik Jepang dan Prancis

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Krakatau Steel Lunasi Utang Lebih Cepat, Dapat Diskon Hingga 80% dari Bank

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS)...

Yen dan Euro Melemah, Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Politik Jepang dan Prancis

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru