STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kedatangan delegasi parlemen Thailand ke Jakarta, Rabu (26/06), tidak hanya sekadar kunjungan diplomatik biasa. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan hangat menyambut para delegasi yang dipimpin oleh Ketua Komisi Pembangunan Politik, Komunikasi Massa, dan Partisipasi Publik Parlemen Thailand, Parit Wacharasindhu.
Pertemuan tersebut menjadi momentum bagi Thailand untuk mempelajari keberhasilan Indonesia dalam mengatasi tantangan pandemi Covid-19 dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Indonesia telah sukses menerapkan kebijakan-kebijakan inovatif, seperti Program Kartu Prakerja yang mengupskill dan reskill jutaan tenaga kerja serta kebijakan reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja.
Menko Airlangga menjelaskan, “Indonesia memandang penting desentralisasi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi merata di seluruh wilayah, bukan hanya di Pulau Jawa. Kami telah mengembangkan 22 Kawasan Ekonomi Khusus di berbagai belahan Indonesia.”
Dalam bidang industri, Indonesia juga mengembangkan konsep Indonesia 4.0 dan fokus pada mineral kritis yang menjadi bahan baku penting dalam energi terbarukan. “Kerja sama dalam pengembangan electric vehicle dan digitalisasi menjadi fokus utama,” tambah Menko Airlangga, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Dalam pertemuan itu juga membahas peluang kerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik. Indonesia memiliki cadangan mineral kritis yang diperlukan dalam industri kendaraan listrik seperti nikel dan kobalt, yang bisa menjadi landasan kerja sama antara kedua negara.
Diskusi antara kedua delegasi juga mengarah pada potensi kerja sama dalam sektor energy. Indonesia menggarisbawahi pentingnya investasi dalam swasembada energi di kawasan ASEAN. “Kerja sama dalam pengolahan kelapa sawit dan karet alam menjadi salah satu hal yang kami dorong,” jelas Menko Airlangga.
Di sektor digital, Indonesia dan Thailand mengeksplorasi peluang kolaborasi lebih lanjut, terutama setelah perjanjian kerangka ekonomi digital ASEAN yang baru diluncurkan. “Kami optimis bahwa kerja sama ini akan memperkuat integrasi ekonomi di ASEAN,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menyoroti kebijakan dukungan terhadap UMKM dan start-up di Indonesia, termasuk melalui pelatihan dan pendanaan. “Kerja sama antara Indonesia dan Thailand memiliki potensi besar untuk memperkuat ASEAN,” tutupnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Anggota DPR RI, Sekretaris Kemenko Perekonomian, serta pejabat dari Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam, serta Direktur PMO Kartu Prakerja.
