PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memberikan pinjaman senilai US$28,05 juta kepada PT Merdeka Industri Anantha (MIA), anak usaha Perseroan dengan kepemilikan 99% saham. Dana tersebut akan digunakan MIA untuk membiayai keperluan umum perusahaan MIA.
Deny Greviartana Wijaya, Sekretaris Perusahaan MBMA dalam keterbukaan informasike BEI, Rabu (15/11) mengemukakan, pinjaman dengan bunga secured overnight financing rate (SOFR) plus 4,75% per tahun itu telah disepakati oleh para pihak pada 13 November 2023.
Berdasarkan perjanjian, jelas Deny, MBMA sepakat untuk menyediakan dana pinjaman sebesar US$28,05 juta kepada MIA sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian. Dana tersebut untuk mendukung kegiatan usaha anak-anak perusahaan MIA dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal dan/atau uang muka setoran modal.
Menurut Deny, MBMA memiliki hubungan afiliasi dengan MIA karena MIA adalah salah satu anak perusahaan yang dikendalikan secara langsung oleh Perseroan. Selain itu, lanjutnya, terdapat beberapa anggota Direksi Perseroan yang juga menjabat sebagai anggota Direksi dan atau Dewan Komisaris MIA. “Oleh sebab itu, transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi yang tidak mengandung benturan kepentingan,” tulis Deny dalam keterangan tertulisnya.
Pada semester I 2023, MBMA menderita kerugian sebesar US$19,65 juta. Di periode yang sama 2022, Perseroan membukukan laba US$33,42 juta. Kerugian tersebut disebabkan oleh kenaikan beban keuangan MBMA sebesar 510,6% jadi US$18,35 juta pada Januari-Juni 2023, dari US$3,06 juta pada Januari-Juni 2022.
Kendati merugi, pendapatan bersih emiten pertambangan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik beraset US$3,05 miliar per Juni 2023 itu tumbuh 172% menjadi US$350,97 juta pada Januari-Juni 2023, dari US$128,99 juta pada periode sama 2022.