Rabu, Agustus 20, 2025
35 C
Jakarta

Meroket 23%, Laba SIDO Tembus Rp1,17 Triliun pada 2024! Ekspansi ke Asia dan Afrika

STOCKWATCH.ID (SEMARANG) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat kinerja cemerlang sepanjang 2024. Penjualan meningkat pesat didorong oleh pertumbuhan volume, ekspansi pasar, dan inovasi produk.

Sepanjang 2024, SIDO membukukan penjualan bersih sebesar Rp3,92 triliun, naik 10% dibanding tahun sebelumnya. Segmen Herbal & Suplemen tumbuh 6%, Makanan & Minuman melonjak 18%, dan Farmasi meningkat 10%.

Marjin laba bruto naik menjadi 59% berkat efisiensi operasional, skala ekonomi, dan turunnya harga bahan baku pada segmen makanan & minuman. Laba operasi melesat 24% menjadi Rp1,47 triliun, didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan pengelolaan biaya yang efektif.

“Laba bersih juga tumbuh 23% menjadi Rp1,17 triliun, dengan marjin laba bersih menjadi 30%, mencerminkan efisiensi biaya dan leverage operasional.,” kata manajemen SIDO dalam keterangan remsminya Jumat (7/3/2025).

Keuangan SIDO tetap kuat dengan posisi bebas utang dan saldo kas sebesar Rp856 miliar. Hal ini memperkuat daya tahan perusahaan sekaligus mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Penjualan internasional juga mencatat pertumbuhan positif. Kontribusi dari pasar luar negeri mencapai 7% dari total pendapatan, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 36%. Ekspansi strategis ke Asia Tenggara dan Afrika semakin memperkuat kehadiran SIDO di pasar global.

Inovasi produk menjadi salah satu kunci pertumbuhan. Sepanjang 2024, SIDO meluncurkan 10 produk baru, termasuk Tolak Angin Cair untuk Batuk dan berbagai varian Sido Muncul Natural Supplements.

Memasuki 2025, SIDO optimistis melanjutkan pertumbuhan. Perseroan mematok target kenaikan penjualan dan laba bersih sekitar 10% tahun ini. Perusahaan akan memperluas jaringan distribusi, meningkatkan penetrasi pasar, dan mempercepat inovasi produk.

“Dengan ekuitas merek yang kuat, posisi keuangan yang solid, dan komitmen terhadap inovasi, Sido Muncul siap menangkap peluang di industri herbal dan kesehatan konsumen serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham,” pungkas manajemen.

Artikel Terkait

Penjualan 51% Saham BCA Era Megawati Disebut Rugikan Negara, Begini Jawaban BCA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan 51% saham PT Bank Central...

Tumbuh 41,6%, Laba Emiten Rumah Sakit (SILO) Rp476,41 Miliar di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), ...

Dolar AS Bergerak Variatif, Pasar Tunggu Sinyal dari Jackson Hole

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru