STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Avia Avian Tbk. (AVIA), memastikan akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023. Emiten cat besutan Keluarga Tanoko itu, akan meminta restu pemilik saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang bakal digelar pada 4 April 2024.
Andreas Timothy Hadikrisno, Head of Investor Relation Avia Avian, menyatakan bahwa manajemen Avian berkomitmen untuk membagikan dividen dari laba bersih pada tahun buku 2023.
Menurut Andreas, jumlah total dividen AVIA untuk tahun buku 2023 lebih besar ketimbang periode yang sama pada 2022. Ini sejalan dengan lonjakan perolehan laba bersih Perseroan sepanjang tahun lalu. Kendati begitu, ia memperkirakan kemungkinan dividen payout ratio (DPR) bakal sedikit lebih rendah dibandingkan setahun silam. Ini lantaran AVIA membutuhkan sokongan dana internal untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan.
“DPS-nya kurang lebih sama dengan 2022, atau sedikit lebih tinggi. Yield dividend kami naik,” kata Andreas, ditemui di Jakarta, Senin (1/4/2024).
Sebagai informasi, untuk tahun buku 2022, AVIA membagikan dividen sejumlah Rp 1,3 triliun. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) AVIA tercatat sebesar 92,9% dari laba bersih 2022. Adapun dividen per saham AVIA untuk tahun 2022 mencapai Rp 21 per saham.
Selama tahun 2023, AVIA membukukan laba sebesar Rp1,64 triliun (Rp26,51 per saham). Angka ini tumbuh 17,25% jika dibandingkan Rp1,40 triliun (Rp22,61 per saham) pada periode yang sama tahun 2022. Pendapatan bersih AVIA meningkat 4,82% menjadi Rp7,01 triliun pada 2023, dari Rp6,69 triliun pada tahun 2022.
Pencapaian pendapatan AVIA pada 2023 terutama karena didukung oleh segmen solusi arsitektur dan segmen perdagangan barang, masing-masing tumbuh sebesar 4,3% menjadi Rp5,61 triliun dan 6,8% menjdi Rp1,39 miliar.
Beban pokok pendapatan AVIA turun 3,6% menjadi Rp3,83 triliun, dari Rp3,97 triliun tahun 2022. Penurunan beban pokok tersebut mendorong, laba kotor Perseroan naik 17,14% jadi Rp3,8 triliun pada 2023, dibanding Rp2,72 triliun.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, emiten di bidang industri cat dan pelapis dekoratif beraset Rp11,16 triliun per Desember 2023 itu mencatat laba sebelum pajak Rp1,99 triliun, tumbuh 14,14% dari Rp1,47 triliun.