Selasa, September 30, 2025
30.6 C
Jakarta

Minyak Dunia Dipukul Telak OPEC+! Harga Turun Hampir 3%!

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup turun pada akhir perdagangan Jumat (1/8/2025) waktu setempat atau Sabtu pagi (2/8/2025) WIB. Penurunan ini terjadi setelah OPEC+ sepakat menambah pasokan minyak mentah untuk September sebesar 547.000 barel per hari. Keputusan ini diambil dalam pertemuan virtual yang dihadiri delapan negara anggota OPEC+ pada Minggu.

Mengutip CNBC International, langkah ini menjadi bagian dari strategi OPEC+ untuk merebut kembali pangsa pasar. Penambahan produksi ini sekaligus membalikkan pemangkasan produksi terbesar yang pernah dilakukan kelompok tersebut. Tambahan pasokan juga datang dari Uni Emirat Arab, sehingga total kenaikan mencapai sekitar 2,5 juta barel per hari, atau setara 2,4% dari permintaan global.

Harga minyak sempat naik sejak awal tahun karena permintaan musiman dan ketatnya stok global. Namun, pada perdagangan Jumat di New York, harga minyak mentah AS turun sekitar US$2 per barel menjelang pengumuman resmi kenaikan produksi.

Kontrak berjangka Brent melemah US$2,03 atau 2,83% menjadi US$69,67 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$1,93 atau 2,79%mencapai US$67,33 per barel, di New York Mercantile Exchange.

“Dengan harga minyak yang cukup kuat di sekitar US$70, ini memberikan kepercayaan diri bagi OPEC+ terkait fundamental pasar,” kata Amrita Sen, Co-Founder dari Energy Aspects.

Dalam pernyataan usai pertemuan, OPEC+ menyebut kondisi ekonomi global yang sehat dan rendahnya stok sebagai alasan utama di balik keputusan ini.

Kenaikan produksi sudah dimulai sejak April. Saat itu, OPEC+ menambah pasokan sebesar 138.000 barel per hari. Kemudian disusul peningkatan lebih besar pada bulan Mei, Juni, dan Juli masing-masing sebesar 411.000 barel per hari, lalu 548.000 barel pada Agustus.

“Pasar sejauh ini mampu menyerap tambahan pasokan tersebut, sebagian juga karena aktivitas penimbunan minyak di China,” ujar Giovanni Staunovo dari UBS.

Selain tambahan produksi dari delapan negara, OPEC+ juga masih menahan produksi sebesar 2 juta barel per hari yang berlaku hingga akhir 2026. Sementara itu, pemangkasan sukarela sebesar 1,65 juta barel per hari oleh delapan negara akan dievaluasi kembali dalam pertemuan selanjutnya pada 7 September.

Menurut dua sumber dari OPEC+, dalam pertemuan mendatang mereka mungkin akan mempertimbangkan untuk memperpanjang atau mencabut sebagian dari pengurangan tersebut.

“OPEC+ telah lulus ujian pertama,” kata Jorge Leon dari Rystad Energy yang juga mantan pejabat OPEC.

“Tapi tugas berikutnya akan jauh lebih sulit: memutuskan kapan dan bagaimana mencabut sisa pemangkasan 1,66 juta barel sambil tetap menjaga stabilitas dan solidaritas di tengah ketegangan geopolitik,” ujarnya.

Keputusan ini juga muncul di tengah tekanan dari Amerika Serikat yang terus mendorong India agar menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Presiden Donald Trump menargetkan agar Rusia bersedia kembali ke meja perundingan dengan Ukraina sebelum 8 Agustus.

Artikel Terkait

Emas Pecah Rekor! Investor Ramai Borong karena Isu Pemangkasan Suku Bunga & Kekhawatiran Shutdown AS

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencetak rekor baru pada...

Harga Minyak Turun 3% di Awal Pekan, Pasokan Global Diperkirakan Meningkat

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia ditutup turun...

Emas Dunia Menguat, Investor Yakin The Fed Akan Lanjutkan Pemangkasan Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia ditutup menguat pada perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru