STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia terjun bebas pada penutupan perdagangan Selasa (13/8/2024) waktu setempat, atau Rabu pagi (13/8/2024) WIB. Minyak mentah AS turun 2% akibat melemahnya permintaan global yang mengalahkan ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September anjlok sebesar US$1,71 atau 2,14% menjadi US$78,35 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober mengalami penurunan sekitar US$1,61 atau 1,96% mencapai US$80,69 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Menurut IEA, permintaan minyak global terus melemah seiring berakhirnya pemulihan pasca-pandemi di China. Pertumbuhan permintaan global pada kuartal kedua hanya mencapai 710.000 barel per hari, laju terendah sejak akhir 2022. Sementara itu, OPEC baru-baru ini menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan tahun ini sebesar 135.000 barel per hari.
Meski harga minyak sempat naik lebih dari 4% pada sesi sebelumnya karena ketegangan antara Iran dan Israel, pasar minyak kini lebih banyak mempertimbangkan faktor fundamental ekonomi. Kekhawatiran terkait potensi gangguan pasokan minyak akibat konflik di Timur Tengah tetap ada, namun dianggap sebagai risiko rendah oleh para analis.
Pasar juga terus memantau upaya diplomatik dari pemerintahan Biden untuk mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah. Para pelaku pasar kini dihadapkan pada pilihan antara mengutamakan data ekonomi atau risiko pasokan.
Rob Ginsberg dari Wolfe Research menyoroti bahwa minyak mentah AS telah bertahan di kisaran rendah US$70. Namun, jika harga berhasil menembus resistensi di US$84 per barel, ada potensi harga minyak naik hingga US$90 atau bahkan US$95 per barel.