STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau disebut BSI berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang periode Januari-September 2024. Hal ini tercermin dari laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik yang tumbuh 21,6% menjadi Rp5,11 triliun (Rp110,72 per saham) per September 2024, dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp4,20 triliun (Rp91,05 per saham).Â
Menurut laporan keuangan BSI per September 2024, Selasa (29/10/2024), pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil. Per September 2024, pendapatan BSI setelah distribusi bagi hasil tercatat Rp14,46 triliun. Hasil ini naik 4,6% dibandingkan pendapatan BSI setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp12,87 triliun per September 2023.Â
Di tengah peningkatan pendapatan, manajemen BSI mampu menekan turun beban operasional hingga sebesar 8,3% menjadi Rp6,68 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,28 triliun. Hal ini mendorong laba operasional BSI tumbuh 21,3% dari Rp5,58 triliun menjadi Rp6,77 triliun per September 2024. Â
Sementara itu, per 30 September 2024, BSI berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp266,5 triliun, naik 11,2% dari Rp239,7 triliun per 31 Desember 2023. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tercatat Rp301,22 triliun per 30 September 2024, naik 2,5% dari Rp293,78 triliun per 31 Desember 2023. Â
Hingga 30 September 2024, total aset BSI tercatat Rp370,72 triliun, naik 4,8% dari Rp353,62 triliun per 31 Desember 2023. Adapun total ekuitas BSI tumbuh 12,3% dari Rp38,74 triliun menjadi Rp43,49 triliun, dan total liabilitas mengalami peningkatan 3,9% dari Rp314,88 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp327,23 triliun per 30 September 2024. (yan)