STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) berhasil mencatatkan kinerja gemilang sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Perusahaan penyedia jasa tenaga alih daya ini sukses membalikkan keadaan dengan mencetak laba bersih. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, Perseroan masih mencatatkan kerugian.
Berdasarkan laporan keuangan interim audit per 30 September 2025, PADA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp794,7 miliar. Angka ini meningkat 17,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp678,8 miliar. Kenaikan pendapatan ini turut mengerek laba kotor Perseroan menjadi Rp29,0 miliar. Nilai tersebut tumbuh 14,6% dari raihan tahun sebelumnya sebesar Rp25,3 miliar.
Pencapaian paling signifikan terlihat pada pos laba bersih (Net Profit). Perseroan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp0,78 miliar pada 9M-2025. Capaian ini melonjak drastis sebesar 109,8% secara tahunan (Year on Year). Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun 2024, Perseroan menderita rugi bersih sebesar Rp7,95 miliar.
Manajemen menyebutkan pertumbuhan pendapatan didorong oleh penambahan volume bisnis dari beberapa klien atau mitra eksisting. Selain itu, hasil ekspansi bisnis di layanan jasa kurir turut memberikan kontribusi nyata. Kenaikan laba kotor juga menunjukkan kemampuan Perseroan dalam mengelola biaya beban pokok secara efisien.
Dari sisi neraca keuangan, total aset Perseroan per 30 September 2025 tercatat sebesar Rp266,5 miliar. Jumlah ini naik 10,1% dibandingkan posisi per 31 Desember 2024 sebesar Rp242,1 miliar. Sementara itu, total liabilitas meningkat 18,9% menjadi Rp148,2 miliar dari sebelumnya Rp124,6 miliar. Peningkatan liabilitas mencerminkan adanya penambahan kewajiban untuk mendukung pertumbuhan operasional. Total ekuitas tercatat tumbuh tipis 0,7% menjadi Rp118,4 miliar dibanding akhir 2024 senilai Rp117,5 miliar.
Direktur Utama Perseroan, Cahyanul Uswah, mengungkapkan strategi di balik keberhasilan ini.
“Kinerja positif yang kami raih hingga Kuartal III 2025 ini adalah bukti keberhasilan kami dalam mengimplementasikan strategi ganda yang tepat: pertama, pertumbuhan pendapatan yang solid dan berkelanjutan baik dari bisnis eksisting maupun bisnis baru untuk layanan jasa Kurir; dan kedua, berkat kontrol ketat yang diterapkan di seluruh proses operasional. Peningkatan Gross Margin membuktikan bahwa efisiensi dapat berjalan beriringan dengan kualitas layanan terbaik. Lebih lanjut, keberhasilan kami mengefisiensikan Opex menunjukkan komitmen kami pada kesehatan finansial jangka panjang dan tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan akan terus berfokus pada penyediaan solusi tenaga kerja outsourcing yang berkualitas tinggi, sembari menjaga efisiensi operasional dan profitabilitas. Kami yakin dapat menutup tahun 2025 dengan kinerja dan fundamental yang kuat, dan berada di posisi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” ujar Cahyanul dalam keterangan resminya, Selasa (23/12/2025).
Efisiensi biaya operasional (Opex) menjadi kunci bagi beban umum dan administrasi. Hal ini membuat Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT).
Mengenai prospek bisnis, Perseroan optimis dengan potensi pasar ke depan. Strategi jangka panjang PADA adalah terus memperkuat bisnis eksisting. Di saat yang sama, Perseroan melakukan ekspansi dan penguatan bisnis layanan teknis (Technical Services). Salah satunya melalui kemitraan strategis dengan key entitas yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Group. Kerja sama ini bertujuan mendukung penjualan dan instalasi Internet Rakyat. Strategi ini diharapkan memperkuat posisi PADA dalam ekosistem layanan digital dan telekomunikasi di Indonesia.
